Unjuk kekuatan e-commerce, idEA manfaatkan momen Harbolnas
Techno.id - Perayaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) begitu semarak digelar para pemain e-commerce di Indonesia. Berbagai promo dan diskon serta penawaran menarik lainnya dihadirkan untuk menarik minat konsumen agar berbelanja via internet.
-
Peserta Harbolnas diminta untuk berikan data transaksi? Apa pentingnya data transaksi peserta Harbolnas bagi Asosiasi E-Commerce Indonesia?
-
Perhelatan akbar e-commerce Indonesia siap berlangsung April 2016 Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) dijadwalkan terselenggara pada tanggal 27-29 April mendatang.
-
4 Fakta yang perlu Anda tahu tentang Harbolnas 2015 Di balik kehebohan Harbolnas 2015, ternyata menyimpan berbagai fakta yang kurang sedap.
Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) cukup mengapresiasi perayaan tersebut. Perkumpulan pelaku e-commerce Tanah Air itu pun berharap agar para peserta dapat mengumumkan akumulasi nilai transaksi online selama acara tersebut berlangsung.
Informasi tersebut dinilai sangat penting untuk semakin menegaskan potensi pasar e-commerce Indonesia dari perspektif domestik dan mancanegara. Rilis data secara reguler tiap tahun juga bermanfaat untuk menunjukkan perkembangan industri dari waktu ke waktu.
Menilik perhelatan serupa di Amerika Serikat yang dikenal sebagai Cyber Monday, setiap tahunnya nilai transaksi mereka bertumbuh di atas 15 persen, hingga mencapai angka US$ 2 miliar pada tahun 2014. Acara ini pertama kali digelar pada tahun 2005 mengikuti tradisi belanja liburan di sana yang dikenal dengan Black Friday.
Di Tiongkok, tahun ini angka penjualan mencapai rekor senilai US$ 14 miliar, meskipun mereka baru memulainya di tahun 2010 lalu. Yang lebih menarik lagi, nilai transaksi yang didominasi oleh raksasa e-commerce Alibaba dan JD tersebut, dilakukan mayoritas melalui perangkat smartphone.
Seperti praktik yang dilakukan di banyak negara lain, Asosiasi sebagai payung industri memang tidak berpartisipasi aktif menyelenggarakan acara Harbolnas. Agar bisa menjaga independensi dan integritasnya, idEA berkomitmen untuk tidak turut campur terhadap ranah komersial dari masing-masing anggotanya.
idEA mengaku tengah berupaya menyusun kode etis yang dapat dipakai sebagai acuan best practices oleh para pelaku usaha e-commerce, termasuk dalam perihal pemberian promosi dan diskon. Dokumen yang rencananya akan diluncurkan pada acara “Indonesia E-Commerce Summit & Expo” di paruh pertama tahun 2016 tersebut, diharap akan bermanfaat untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasaan konsumen dalam berbelanja online.
“Kami berharap kesempatan ini dapat menjadi ajang edukasi bagi konsumen Indonesia tentang seru dan nyamannya berbelanja online,” ujar Daniel Tumiwa selaku Ketua Umum idEA dalam keterangan resmi yang diterima tim Techno.id, Jumat (11/12/2015).
“Rilis nilai transaksi menjadi penting sebagai bagian dari edukasi tersebut dan turut semakin menegaskan posisi industri e-commerce nasional. Kini seluruh dunia melihat Indonesia sebagai negara yang sangat potensial untuk menjadi kekuatan baru e-commerce dunia. Mari kita bersama wujudkan potensi tersebut!,” tandas Daniel.
BACA JUGA :
(brl/red)