Viral modus penipuan 'undangan pernikahan pakai file APK' di WhatsApp, curi data hingga bobol rekening

Advertisement

Techno.id - Viral di media sosial, modus penipuan siber melalui aplikasi WhatsApp. Modus penipuan tersebut memanfaatkan pesan undangan pernikahan melalui aplikasi WA. Melansir dari Instagram @satreskrimtulungagung, Sabtu (28/1) belum lama ini telah terjadi penipuan yang dilakukan melalui aplikasi WhatsApp yang berpotensi bobol rekening korban. Pada unggahan lain, viral postingan akun Twitter @txtfrombrand juga menyertakan bukti screenshot sebagai modus penipuan siber serupa.

foto: Twitter/@txtfrombrand

Dalam unggahan tersebut, file APK yang diunduh di aplikasi WA bisa mengambil data korban hingga membobol rekening dengan mengintip User ID dan password.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Satreskrim Tulungagung (@satreskrimtulungagung)


Curi data hingga bobol rekening.

"Diduga file yang dikirimkan oleh pelaku dan klik / diunduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan dilatar belakang untuk mengambil data korban (seperti aplikasi perbankan yang dibuka oleh korban lalu mengintip user ID dan password), atau istilah dalam dunia hacking disebut SNIFFING". keterangan @satreskrimtulungagung di akun Instagram, Jumat (27/1).

Aplikasi yang dikirimkan via WA tersebut mencurigakan, dan berpotensi terjadi peretasan data. Namun selayaknya aplikasi pada umumnya, software tersebut tidak akan dapat berjalan dengan normal jika orang yang menginstalnya tidak memberikan perizinan apapun. Bukan tanpa alasan, jika sebuah aplikasi yang diinstal tidak mendapat akses perizinan, tentu software tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar.

Namun jika aplikasi tersebut sudah terinstal, tentunya akan ada beberapa indikasi yang mencurigakan. Dalam beberapa kasus, tak sedikit layar smartphone yang bergerak sendiri. Pasalnya, sistem kerja dari aplikasi pembobol tersebut pada dasarnya sama seperti mirroring app. Akan ada orang yang menggerakkan layar smartphone korban melalui perangkat lain. Namun ada juga jenis aplikasi pembobolan dengan cara beroperasi di belakang layar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, setiap pengguna WA yang terlanjur membuka dan mengunduh sebuah aplikasi, segera hapus aplikasi tersebut. Jangan asal langsung hapus, nonaktifkan terlebih dahulu semua perizinan yang diperlukan. Dengan menonaktifkan semua perizinan yang ada, aplikasi yang akan dihapus tentu sudah tidak bisa mengakses data yang ada pada sebuah smartphone.


[crosslink_1]

"Diduga file yang dikirimkan oleh pelaku dan klik / diunduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan dilatar belakang untuk mengambil data korban (seperti aplikasi perbankan yang dibuka oleh korban lalu mengintip user ID dan password), atau istilah dalam dunia hacking disebut SNIFFING". keterangan @satreskrimtulungagung di akun Instagram, Jumat (27/1).

Aplikasi yang dikirimkan via WA tersebut mencurigakan, dan berpotensi terjadi peretasan data. Namun selayaknya aplikasi pada umumnya, software tersebut tidak akan dapat berjalan dengan normal jika orang yang menginstalnya tidak memberikan perizinan apapun. Bukan tanpa alasan, jika sebuah aplikasi yang diinstal tidak mendapat akses perizinan, tentu software tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar.

Namun jika aplikasi tersebut sudah terinstal, tentunya akan ada beberapa indikasi yang mencurigakan. Dalam beberapa kasus, tak sedikit layar smartphone yang bergerak sendiri. Pasalnya, sistem kerja dari aplikasi pembobol tersebut pada dasarnya sama seperti mirroring app. Akan ada orang yang menggerakkan layar smartphone korban melalui perangkat lain. Namun ada juga jenis aplikasi pembobolan dengan cara beroperasi di belakang layar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, setiap pengguna WA yang terlanjur membuka dan mengunduh sebuah aplikasi, segera hapus aplikasi tersebut. Jangan asal langsung hapus, nonaktifkan terlebih dahulu semua perizinan yang diperlukan. Dengan menonaktifkan semua perizinan yang ada, aplikasi yang akan dihapus tentu sudah tidak bisa mengakses data yang ada pada sebuah smartphone.

Advertisement


(brl/guf)