Waspadalah, hacker sudah mengincar teknologi-teknologi baru ini!

Advertisement

Techno.id - Risiko yang harus ditanggung dari tiap lahirnya teknologi anyar ialah para kriminal dunia maya yang siap memanfaatkan inovasi tersebut secara tak bertanggung jawab. Apalagi, dunia kini sedang giat-giatnya merealisasikan konsep Internet of Things, di mana semua perangkat pintar akan terhubung dan bisa 'berkomunikasi' satu sama lain.

McAfee, lewat laporan Labs Threats Prediction Report 2016, pun berusaha mengingatkan pada masyarakat dulu tentang ancaman yang mungkin bakal mereka hadapi dari teknologi baru berikut. Rangkuman beberapa teknologi yang berpotensi dimanfaatkan hacker berikut pesan dari McAfee telah dirangkum oleh tim Techno.id di sini.

Wearable gadget

Tahun 2015 ini, pertumbuhan wearable gadget sedang tinggi-tingginya. Rilisnya Apple Watch April lalu pun semakin meningkatkan popularitas teknologi ini. Tak ayal, pengguna wearable gadget pun dipercaya bakal meningkat menjadi 155 juta unit tahun 2019, dari 72 juta unit saja tahun ini.

Di mata hacker, fenomena ini jelas menggiurkan. Meskipun tidak menyimpan informasi penting atau akses data yang sangat pribadi, wearable device layak jadi incaran karena terkoneksi dengan smartphone.

Koneksi Bluetooth adalah salah satu pintu paling rawan yang bisa digunakan hacker untuk membobol wearable gadget. Selain itu, serangan malware dengan memanfaatkan data GPS juga masih memungkinkan. Misalnya, saat ada penjahat cyber yang mengetahui lokasi yang telah Anda kunjungi, ia bisa saja mengirim email berisi link malware dengan embel-embel "Apakah kamu tak sengaja meninggalkan barang ini di kafe kami? Coba klik link berikut untuk melihatnya."

Layanan cloud

Kasus serangan terhadap cloud sudah beberapa kali terjadi. Sejumlah situs ternama seperti Ashley Madison pernah merasakan kejamnya para hacker yang mengobrak-abrik informasi sensitif milik user-nya.

Fenomena ini kemungkinan besar akan tetap terjadi dan bisa berkembang lebih luas, contohnya menyasar data intern perusahaan dalam bentuk email penting atau info gaji pegawai.

Mobil pintar

Digadang-gadang mampu menekan angka kecelakaan akibat human error, kehadiran mobil tanpa awak bukannya tanpa ancaman. Teknologi mobil pintar yang lahir dengan keamanan yang rendah bukan tidak mungkin bakal mengancam nyawa manusia.

Komponen elektronik pengontrol mobil next-gen, seperti sistem akses kendaraan atau Bluetooh dan smartphone yang terknoneksi, dapat dijadikan celah untuk menyisipkan teror cyber. Apalagi, tak semua produsen mobil pintar memberi pelayanan update software secara jarak jauh seperti Tesla. Padahal, pembaruan ini sifatnya cukup penting untuk terus memperbarui pengamanan mobil agar hacker tak menyusup dengan mudah.

Sistem pembayaran berbasis mobile

Apple Pay, Samsung Pay, atau Android Pay adalah teknologi anyar yang juga membawa harapan dan inovasi baru berupa keamanan transaksi berbasis mobile. Walau saat ini kelemahannya belum terekspos, sistem pembayaran itu pun masih berpotensi dibobol.

Kemungkinan, metode serangan konvensional seperti phising akan tetap mengintai teknologi itu. Namun, metode baru yang fokus untuk menyerang user, yang notabene sebagai pemilik rekening asli dan pertahanan terlemah non-sistem, juga diprediksi bakal marak terjadi.

Advertisement


(brl/red)