Wow, virus herpes bisa sembuhkan kanker kulit!
Techno.id - Banyak yang sudah membuktikan pepatah "setiap penyakit pasti ada obatnya". Namun, siapa yang menyangka kalau ternyata obat untuk penyakit kanker kulit bernama melanoma ternyata berasal dari virus herpes?
-
Menurut peneliti, virus herpes dapat sembuhkan penyakit kanker Para peneliti menggunakan virus herpes yang memiliki nama ilmiah Talimogene Laherparepvec (T-VEC) untuk melawan tumor penyebab kanker.
-
Ilmuwan hendak gunakan virus kuno untuk sembuhkan kanker Untuk mengelabui sistem kekebalan tubuh yang akan menghancurkan virus perantara terapi gen, para peneliti menggunakan virus kuno yang disebut An
-
Wanita ini terkena herpes usai coba produk tester make up, kenali herpes, penyebab, & cara mengatasi Wanita ini mengaku tertular penyakit herpes usai mencoba tester lipstik.
Adalah tim peneliti dari Inggris yang mengungkap temuan ini. Seperti dilaporkan oleh TheGuardian.com (27/05/15), eksperimen yang mereka lakukan terbukti berhasil pasca diujicobakan pada 400 sukarelawan. Hasilnya, satu dari empat sampel menyatakan bahwa pengobatan itu cocok dan sukses.
Yang tak kalah menggembirakan, hanya 2,1 persen dari total populasi sampel yang membutuhkan penanganan ekstra serta durasi penyembuhan yang lebih lama.
Perlu diketahui, virus herpes yang telah dimodifikasi dan diberi nama Talimogene Laherparepvec (T-VEC) ini hanya menyerang sel kanker di dalam tubuh, bukan sel yang sehat. Mereka kemudian memasuki dan berkembang biak di dalam sel kanker itu sampai permukaannya terbuka. Kemudian, sel imun di dalam tubuh pun dapat menghancurkan atau menjinakkan sel berbahaya itu dengan lebih mudah.
"Dalam hal ini, kami memanfaatkan kemampuan virus rekayasa untuk membunuh sel-sel kanker dan merangsang respon kekebalan tubuh," profesor Paul Workman, petinggi The Institute of Cancer Research, menyimpulkan.
Dari eksperimen ini, para tim peneliti pun optimistis jika metode pengobatan ini dapat disebarluaskan ke seluruh dunia. Ditargetkan, metode ini dapat mulai dipraktikkan tahun depan dan dimulai di Amerika Serikat serta Eropa terlebih dahulu.
BACA JUGA :
(brl/red)