Amazon bersaing demi UKM dan Startup Indonesia
Techno.id - Layanan cloud Amazon atau dikenal dengan Amazon Web Service (AWS), semakin melebarkan sayapnya di Indonesia. Pasalnya baru-baru ini seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (16/05/15), mereka berencana untuk masuk dalam bisnis UKM dan startup yang potensial.
Richard Harshman sebagai Head od ASEAN AWS memberikan harapan kepada para pelaku UKM dan startup jika menggunakan layanan dari AWS maka akan mampu melebarkan bisnis usaha tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
-
Alibaba Cloud resmi beroperasi di Indonesia, lho! Keren! Sangat mendukung perkembangan bisnis UKM dan start up.
-
Perlu efisiensi? Sekarang startup dan UKM bisa pakai cloud Datacomm Datacomm Cloud Business optimis dapat memberikan layanan cloud computing terbaik untuk pebisnis karena telah memiliki pengalaman selama 25 tahun.
-
Ini dia yang harus diperhatikan pendiri startup Tidak hanya di Indonesia saja bisnis startup yang bertumbuh pesat. Di Silicon Valley yang menjadi pusat teknologi juga demikian.
"Membangun infrastruktur biayanya besar. Selain itu juga ada usia pakainya. Ditambah lagi tiap kebutuhan, bisa beda-beda infrastruktur yang dibutuhkan," ujar Harshman yang dikutip dari Merdeka.com, di Grand Hyatt, Jakarta, (15/04/15).
AWS rencananya akan menyiapkan program khusus yang diyakini mampu untuk membantu UKM dan startup untuk memajukan usahanya. Bahkan, untuk menjalankan program tersebut, AWS menggandengan sejumlah perusahaan sebagai partner seperti East Ventures, Idea Box Indosat, serta South Mountain Asia.
Di samping itu, AWS sekarang memiliki data center yang berada di Singapura, namun mereka mengakui akan mempertimbangkan untuk menempatkan data center di Indonesia dengan melihat konsumen Indonesia itu sendiri dan regulasi pemerintah Indonesia. Namun pihaknya tidak bisa main-main membangun data center karena ini menyangkut dengan bisnis para pelanggannya.
"Harus di jaga betul-betul pengelolaan dan perawatan infrastruktur mulai dari hardware server, network, power, cooling dan lainnya. Di mana pada intinya adalah untuk menjaga data center tersebut tetap online," ungkapnya.
BACA JUGA :
(brl/red)