Bolt!: 4G LTE di Jakarta paling cepat akhir 2016
Techno.id - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menargetkan bahwa di awal tahun 2016 nanti, jaringan 4G LTE sudah dapat dinikmati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, operator telekomunikasi diprediksi bakal bertarung layanan lebih sengit di tahun depan.
-
Hadapi tahun 2016, Bolt andalkan teknologi Ultra LTE "Pertumbuhan jumlah pengguna internet 4G di Indonesia diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada tahun 2016."
-
Buka tahun 2016, XL manjakan penduduk 35 kota pakai 4G LTE Penyediaan layanan di berbagai kota tersebut merupakan program lanjutan yang telah dilakukan XL dalam menyediakan layanan berbasis internet cepat
-
Mengapa Indosat tidak terlalu getol dengan layanan 4G LTE? CEO Indosat: Kami akan luncurkan 4G secara besar-besaran dan sekaligus, tapi tahun ini pengguna 4G LTE tidak akan banyak
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, penataan jaringan 4G LTE di frekuensi 1800 MHz secara komersil saat ini masih berada di luar pulau Jawa. Tentu saja, hal ini terkait penataan jaringan yang memang baru hanya selesai dilakukan di luar pulau Jawa. Sedangkan di pulau Jawa sendiri masih belum dilakukan.
Jika sesuai rencana, proses penataan jaringan 4G LTE di frekuensi 1800 MHz secara nasional akan selesai pada bulan November 2015. Adapun ibukota Jakarta nantinya akan menjadi wilayah terakhir penataan dan satu-satunya operator yang telah mendapatkan lisensi di wilayah Jabodetabek ialah Bolt!.
Kendati demikian, Dicky Moechtar selaku Presiden Direktur Bolt! mengungkapkan bahwa penataan jaringan 4G LTE Jabodetabek khususnya di wilayah Jakarta akan selesai namun setidaknya di akhir tahun 2016. Ia menilai, menyiapkan jaringan dengan waktu yang cepat bukanlah perkara mudah.
"Masalahnya, bangun BTS 4G itu tidak mudah. Meskipun banyak yang bilang sudah modernisasi dan tinggal switch saja, tetapi pelaksanaannya tidak semudah itu. Jadi saya pikir akan sedikit sulit jika digelar di awal tahun 2016. Bisa pun hasilnya tidak akan maksimal," ujarnya seperti dikutip Merdeka, Senin (06/07/2015).
Lebih jauh, selain itu juga tidak sedikit operator telekomunikasi Indonesia yang masih memiliki pelanggan di jaringan 2G. Penyebabnya pun dapat berupa perangkat yang belum mendukung, harga paket layanan yang tinggi, serta tower BTS yang belum mumpuni. Ia menegaskan, itulah tantangan sebenarnya para operator telekomunikasi.
BACA JUGA :
- Telkomsel akhirnya resmikan layanan 4G LTE pertamanya di Makassar
- Mau dapat Andromax 4G LTE gratis dari Smartfren? Begini caranya!
- BRTI klaim 'blankspot' terjadi di beberapa titik jalur mudik KA
- Lagi, Telkomsel bangun BTS di wilayah terluar Indonesia
- Indosat gandeng HarukaEdu fasilitasi program technopreneurship
(brl/red)