Modali LTE, XL jalankan program LTI
Techno.id - XL Axiata menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan dan luar biasa untuk mengesahkan laporan tahunan direksi perseroan. Di rapat besar tahunan perusahaan ini disetujui tidak menyisihkan dana cadangan di tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015.
-
OJK restui niatan XL tambah penghasilan di bursa saham Perusahaan itu mengaku sudah menerima Pernyataan Efektif dari OJK dari langkah korporasi yang dilakukannya tersebut.
-
Laba tumbuh 10 persen, XL klaim ini berkat kebijakan transformasi "Kami akan terus fokus untuk menjalankan seluruh agenda kebijakan transformasi untuk memperkuat bisnis kami di masa mendatang," ujar Dian
-
Rayakan ultah ke-19, XL bukukan belanja modal Rp 68 triliun Beroperasi selama 19 tahun, begini sepak terjang operator telekomunikasi XL
Tak hanya itu, operator telekomunikasi berbasi GSM ini juga menyetujui normalized net profit untuk dijadikan labat ditahan karena nilainya tidak signifikan dijadikan dividen per lembar saham. Kebijakan ini mengacu pada rugi labar dan Pasal 70 UU No.40 tahun 2007.
Para pemegang saham XL juga menyetujui rencana penambahan modal dengan hak memesar efek terlebih dahulu (HMETD) melalui mekanisme penawaran umum terbatas II sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Direktur and Chief Financial Officer XL menyatakan dana yang dihasilkan penambahan modal melalui HMETD seluruhnya bakalan digunakan membayar utang kepada Axiata sebagai induk usahanya.
Penambahan modal juga bakalan dilakukan XL dengan menjalankan program long term incentive (LTI) 2016 sampai 2020 tanpa melalui HMETD. Program penambahan modal ini dilakukan melalui pengeluaran 265 juta lembar saham baru yang disesuaikan ketentuan aturan OJK.
"Harga penjualan saham baru masih harus menunggu persetujuan OJK, kemungkinan di akhir April atau awal Mei mendatang baru diumumkan," ujar Adlan dalam sesi paparan publik RUPS Tahunan dan Luar Biasa di Hotel Raffless, Jakarta.
XL mengklaim perusahaannya getol melakukan penambahan modal untuk mencicil hutang perusahaannya yang total sebesar Rp 26,9 triliun. Perusahaan ini juga menyatakan berusaha fokus mengembangkan layanan berbasis 4G LTE yang menjadi motor pengggerak bisnis perusahaan.
BACA JUGA :
(brl/red)