Rupiah anjlok, operator telekomunikasi tak bergeming
Techno.id - Sampai sekarang, nilai tukar rupiah terhadap dollar tak menunjukkan peningkatan sama sekali. Hal ini tentunya akan berdampak buruk pada semua sektor industri. Namun, yang terjadi pada operator telekomunikasi tak demikian. Operator seluler tak menunjukkan raut muka kekhawatiran terkait anjloknya rupiah.
-
Menkominfo ramalkan bakal ada operator telekomunikasi yang tumbang Menkominfo memperkirakan bakal ada operator telekomunikasi yang tumbang karena faktor keuangan.
-
Dolar naik turun, gairah pasar smartphone tak terpengaruh Penurunan dari sisi industri itu ternyata tidak sepenuhnya berimbas pada angka penjualan produk-produk yang didistribusikan Erajaya.
-
10 Cuitan kocak 'rupiah melemah' ini malah bikin galau se-Indonesia Ciri khas Indonesia banget ya. Semua ditanggapi dengan tawa. Hihihi
Tak berpengaruhnya penurunan rupiah ini menurut Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Alexander Rusli, hanya berlangsung singkat. Kemungkinan para operator telekomunikasi akan tetap santai sampai akhir tahun ini. Namun, bila menginjak tahun 2016 bisa jadi mereka akan kalang kabut.
"Dalam jangka pendek itu tidak masalah. Tapi, kalau tahun depan misalnya capek tahun ini gak kita keluarkan, seperti yang kita rencanakan, dampaknya akan berbeda. Jadi kalau untuk bisnis ini, untuk jangka pendek gak masalah. Jangka pendek itu maksudnya sampai akhir tahun ini ya," ujarnya kepada Merdeka.com seusai diskusi mengenai Solusi Alternatif Dampak depresiasi Rupiah pada Industri Telekomunikasi Indonesia di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, seperti dilaporkan oleh Merdeka (7/9/15).
Para operator telekomunikasi tak bergeming menanggapi persoalan penurunan rupiah dikarenakan mereka sudah menjalankan investasi dan segala macam kontrak. Operator telekomunikasi hanya perlu menunggu kontrak tersebut habis sampai akhir tahun ini.
"Hanya saja yang masalah kan nantinya pada tahun depan. Nilai mata uang apa yang sekarang akan menentukan investasi di tahun depan. Di industri telko, itu ada rules of top investasi. Di Indonesia itu untuk investasi dari capek sekitar 28 sampai 30 persen" kata Alex.
Kendati demikian, dirinya pun sempat mengkhawatirkan jika nilai rupiah tak kunjung stabil, akan berdampak pada kualitas layanan operator telekomunikasi kepada para pelanggannya.
BACA JUGA :
- Operator siap bantu OTT lokal bersaing lawan Facebook Cs
- Menkominfo dorong industri digital lewat OTT lokal
- Menkominfo ramalkan bakal ada operator telekomunikasi yang tumbang
- Rupiah melempem, vendor smartphone u2018sunatu2019 biaya promosi
- Indonesia perlu punya pembuat aturan telekomunikasi independen
(brl/red)