Aplikasi Petani sajikan informasi panen hingga bibit unggul
Techno.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, aplikasi bagi petani dapat memberikan produktivitas dan harga secara optimal. Aplikasi yang memang bernama Petani itu diklaim sudah memiliki 116 ribu pengguna yang semuanya berprofesi sebagai seorang petani.
Sembari mengoperasikan aplikasi Petani, Menkominfo menunjukkan betapa mudahnya mendapatkan beragam informasi terkait panen raya. Misalnya seperti para petani yang bisa menanyakan di mana panen raya dan jenis-jenis bibit unggul.
-
Aplikasi digital canggih ini bantu petani raih untung lebih besar Menyajikan data-data penting sesuai karakteristik tiap-tiap lahan.
-
Mentan janjikan Rp 10 juta per bulan untuk petani milenial, begini cara daftar dan syaratnya para petani milenial juga diharapkan mampu mengintegrasikan teknologi modern.
-
8 Startup ini bikin pertanian Indonesia rambah digital, idenya brilian Kehadiran bisnis start up di Indonesia ini ternyata banyak membantu masyarakat.
"Selain para petaninya, ada juga ahli yang turut menjawab pertanyaan dari para petani. Ahli ini yang memberikan jawaban-jawaban ada 6.000 orang. Ahli ini, kurang lebih, seperti penyuluh petani secara virtual," ujar pria yang akrab disapa Chief RA itu.
Saat ini, pilot project aplikasi Petani sedang difokuskan terlebih dahulu ke daerah Brebes, Jawa Tengah. Namun juga tak menutup kemungkinan untuk lebih melebar ke daerah-daerah lain di seluruh pelosok Indonesia.
"Nah, ini pilot project-nya di Brebes. Jadi kita fokus di sana dulu sehingga nantinya ibu bupati sana juga akan mengundang para petani dan pengembang aplikasi ini. Tujuannya agar para petani Brebes bisa melakukan produktivitas secara optimal. Tapi ini nanti bisa melebar ke mana saja karena sifatnya kan aplikasi IT," paparnya.
Berdasarkan data dari BPS tahun 2003 dan 2013, Indonesia telah kehilangan 5 juta petani dalam kurun waktu 10 tahun. Fakta tersebut sangat miris, manakala negeri ini justru sangat membutuhkan banyak para petani. Oleh sebab itu, untuk menyiasati hal itu, pemerintah menyatakan telah mempersiapkan beberapa program salah satunya program berbasis teknologi selular aplikasi.
Dengan melakukan program yang berbasis teknologi selular aplikasi ini, pemerintah mengklaim jika problematika di sektor pertanian dapat diselesaikan. Pernyataan itu, dilandasi dari sebuah riset perusahaan konsulting dunia yang menyimpulkan dari studi di 26 negara di luar Eropa bahwa teknologi selular dapat meningkatkan pendapatan petani sebesar 11 persen.