Bahkan kini aplikasi pun dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit!

Ilustrasi aplikasi kesehatan © 2015 Macrovector / Shutterstock.com
Techno.id - Kecanggihan teknologi saat ini memang membawa kehidupan manusia pada berbagai macam kemudahan. Kegiatan apa pun saat ini bisa dilakukan menggunakan bantuan teknologi perangkat elektronik, termasuk mendiagnosis penyakit.
Dikutip dari 9to5mac (16/7/15), kini melalui berbagai inovasi teknologi yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari beberapa kampus terbaik dunia, beberapa aplikasi mobile berhasil diciptakan untuk mendiagnosis penyakit yang bisa dibilang cukup berat.
-
Apple kembangkan platform untuk deteksi autisme, epilepsi, melanoma Untuk mewujudkan rencananya ini, Apple dilaporkan menggandeng Duke University, John Hopkins, dan Oregon Health & Science University.
-
7 Aplikasi smartphone yang bisa mendeteksi kondisi mental Ada aplikasi yang dilengkapi konsultasi dokter.
-
Konsultasikan kesehatan Anda dengan aplikasi karya mahasiswa UGM Mahasiswa UGM menciptakan aplikasi dan website untuk sarana konsultasi dengan dokter.
ResApp adalah salah satu aplikasi ciptaan kelompok peneliti dari University of Queensland, Australia yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan hanya melalui getaran suara batuk pengguna. Disebutkan, aplikasi ini dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit asma, radang paru-paru, infeksi saluran pernapasan atas, bronchhiolitis bahkan bronkitis dengan standar akurasi hingga 90 persen.
Selain itu, ada juga aplikasi Priori rancangan para peneliti dari University Michigan, AS yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah seorang pasien mengidap gangguan kepribadian ganda alias bipolar. Priori dikabarkan dapat mendiagnosis kesehatan mental pasien dari perubahan kecepatan suara dan pola lainnya selama panggilan telepon.
Kemudian, ada juga aplikasi besutan peneliti dari University of Washington yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit sleep apnea (kesulitan bernapas saat sedang tidur). Aplikasi ini kabarnya bekerja dengan cara menyalurkan getaran suara dari ponsel ke pasien yang diklaim mampu membangunkan pasien untuk kemudian mengatur variasi pernapasan pasien supaya tak lagi mengalami gangguan kesulitan bernapas saat sedang tidur.
Beberapa aplikasi hasil penelitian dari beberapa kelompok ilmuwan universitas ternama dunia tersebut kabarnya nanti akan menjadi salah satu aplikasi yang bisa didapatkan oleh pengguna perangkat berbasis iOS.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
10 Gaya selfie seru bersama sahabat saat mudik lebaran, kangen langsung hilang!
-
20 Cara antisipasi agar HP tetap bisa internetan saat perjalanan mudik, bikin hati jadi tenang
-
15 Solusi ampuh atasi signal HP lemah saat mudik ke pedalaman, santai tetap bisa internetan lancar
-
40 Ucapan lebaran kocak pengundang tawa, hari raya jadi makin hepi dan seru!
-
10 Langkah mudah mengirim pesan WA ucapan lebaran dalam jumlah banyak, gampang!
TECHPEDIA
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
-
10 HP Xiaomi in bakal kebagian AI DeepSeek, bisa kalahkan AI dari Google atau ChatGPT?
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar
-
Israel pakai spyware serang WhatsApp, targetkan lebih dari 100 jurnalis dan aktivitis
LATEST ARTICLE
HOW TO Selengkapnya >
-
10 Gaya selfie seru bersama sahabat saat mudik lebaran, kangen langsung hilang!
-
20 Cara antisipasi agar HP tetap bisa internetan saat perjalanan mudik, bikin hati jadi tenang
-
15 Solusi ampuh atasi signal HP lemah saat mudik ke pedalaman, santai tetap bisa internetan lancar
-
40 Ucapan lebaran kocak pengundang tawa, hari raya jadi makin hepi dan seru!