Dari segi grafis, mobile game di Indonesia terbagi ke dua kubu
Techno.id - Sebagai salah satu cabang dari industri kreatif di Indonesia, sektor game mulai dilirik sekaligusmenarik perhatian banyak pihak. Hal itu tak berlebihan, apalagi dengan bukti penghasilan total senilai Rp4,45 triliun selama 2015. Sementara berdasarkan statistik dari Newzoo, pemasukan mobile game Indonesia juga sudah didominasi mobile daripada PC.
Dari beberapa aspek, grafis adalah bagian terpenting dari mobile game lokal yang bisa menjadi pembeda. Patrick Effendy, CEO Visual Expert Production, menilai game untuk perangkat seluler asli Tanah Air saat ini sudah baik, tapi terkotakkan dalam dua kubu, yakni yang 'Indonesia banget' serta yang langsung menyasar pasar internasional.
-
Think global go local jurus andalan industri game tanah air Game lokal selalu membawakan citra nusantara.
-
Industri games berpeluang besar mengepakkan sayap di Indonesia Dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, posisi Indonesia masih berada di bawah Thailand dan Vietnam dari segi pasar dan industri.
-
Orang Indonesia masih enggan 'bersedekah' untuk game Touchten: "Kami dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan industri game lokal Indonesia agar lebih maju."
Untuk kategori game pertama, Patrick melihat ada keuntungan dari segi awareness. Dengan nuansa dan konten lokal, user akan sangat mudah mengenali game jenisini."Jadi begitu lihat, aku sudah tahu itu pasti Indonesia dan itu memang kontennya lokal sekali, baik itu games atau apps."
"Tapi, ada juga yang kedua, games buatan Indonesia yang arahnya international market," terangnya pada Techno.id. Game dengan label seperti ini menurutnya juga sudah banyak tercipta. Mereka pun seperti punya kemudahan untuk menyabet gelar prestisius dan meraup sales yang tinggi.
Kendati keduanya sama-sama baik, Patrick meyakini kalau kedua elemen itu digabung maka hasilnya akan sangat kuat. Ia menyebut karya Alegrium sebagai contoh. Developer aplikasi yang berbasis di Jakarta itu mempunyai beberapa karya yang menurut Patrick brilian, misalnya game trivial Icon Pop Quiz.
"Kenapa kita tahu aplikasi itu Indonesia? Karena pada saat kita lagi main, kita ngerasa ada nuansa internasional banget, tapi tiba-tiba ada Rhoma Irama. Itu penyisipan yang bagus banget sih," puji pria yang juga produser CJR itu.