Layanan KakaoTaxi makin kuat, Uber bisa minder
Techno.id - Perusahaan internet asal Korea Selatan yang sudah mendunia, Daum Kakao, akhirnya membeberkan laporan terkait salah satu layanannya, KakaoTaxi. Menurut pembuat KakaoTalk itu, layanan transportasi tersebut cukup diminati di negeri asalnya.
Seperti diberitakan oleh KoreaHerald.com (06/07/15), KakaoTaxi telah menerima 5 juta panggilan dari penumpang sejauh ini. Padahal, layanan itu baru resmi beroperasi di sana pada akhir Maret lalu.
-
Aplikasi TaksiApp ikut ramaikan transportasi online di Indonesia Tersedia di bulan Desember 2015, layanan TaksiApp sudah memiliki 200 armada taksi di seluruh Jakarta.
-
Ride Sharing tak ganggu bisnis taksi Blue Bird CEO Blue Bird: Kami melihat itu (aplikasi ride sharing) sebagai tantangan untuk terus melakukan perbaikan.
-
Bantu masyarakat, GrabTaxi dipuji Kementerian Perhubungan GrabTaxi telah membantu masyarakat pengguna layanan transportasi umum dan pengemudi taksi.
Lebih lanjut, rataan permintaan dari penumpang KakaoTaxi per harinya juga tinggi, yakni mencapai 150 ribu. Tentu saja, KakaoTaxi tetap mencoba memenuhi kebutuhan yang melonjak itu dengan memaksimalkan armadanya yang terdiri dari 110 ribu driver.
KakaoTaxi turut mengemukakan kalau jasanya setingkat lebih baik ketimbang Uber. Sebab, seluruh driver KakaoTaxi terhubung langsung dengan penumpang. Sementara Uber hanya menggaet supir tak berlisensi melalui sistem crowd-sourcing. Jadi, jangan heran jika populasi pengemudi KakaoTaxi sangat besar.
"Jumlah pengemudi KakaoTaxi sudah melampaui driver taksi tradisional di Korea Selatan," terang seorang official dari Daum Kakao.
Kalau tren ini tetap positif, layanan seperti Uber bukan tidak mungkin akan terancam jika KakaoTaxi bisa go international kemudian hari. Apalagi, Uber sempat mendapat penolakan di beberapa negara, termasuk di Negeri Ginseng sendiri.