Roy Suryo: i-Doser hanya stimulan, bukan golongan narkotika
Techno.id - Setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) melontarkan pernyataan resmi bahwa i-Doser bukan narkoba, kini penegasan akan sifat i-Doser diberikan oleh Roy Suryo, seorang pakar telematika. Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia itu, i-Doser hanya memberikan pengaruh sebagai stimulan atau trigger yang menimbulkan persepsi kognitif dan sangat subjektif tergantung imajinasi yang melakukannya.
"Saya saat ini di Yogjakarta, bisa dibahas secara ilmiah berdasar TI dan ilmu public-health. Kemarin sudah dipaparkan juga di BNN saat Acara Sarasehan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)," terangnya, seperti dikutip dari Antara (14/10/15).
-
Ini kata Menkominfo soal i-Doser "i-Doser bukan narkoba seperti secara fisik. Jangan meresahkan masyarakat."
-
i-Doser direkomendasikan untuk segera diblokir situs i-Doser yang diisukan sebagai digital narcotic akhirnya direkomendasikan untuk segera diblokir oleh FPSIBN.
-
Inul Daratista curhat pernah pakai sabu, seperti digebuki sedesa "Ternyata nge-fly itu kayak mati menuju surga. Katanya," tulisnya.
Sebelumnya, banyak kalangan yang mengklaim kalau i-Doser adalah narkoba digital. Pasalnya, dari banyaknya pengguna yang menjajal aplikasi musik ini, beberapa di antaranya merasakan sensasi seperti memakai narkoba.
"i-Doser disebut-sebut sebagai narkoba dalam bentuk digital. Dari pemberitaan yang beredar di media sosial, banyak remaja yang merasakan sensasi memakai narkoba setelah mendengarkan konten berupa binaural berdurasi 30-40 menit melalui aplikasi tersebut," ujar Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi (14/10/15).
Namun, setelah diteliti, para ilmuwan tidak menemukan perubahan pola otak pada pengguna i-Doser. Kemungkinan, mereka hanya terpengaruh oleh gelombang suara yang telah merangsang sel-sel saraf dan menghantarkannya ke otak.