5 Alasan untuk beralih dari Microsoft Office ke Google Workspace, banyak fitur unggulan
Techno.id - Microsoft Office mungkin masih menjadi pilihan banyak orang untuk melakukan tugas-tugas produktif. Hal ini seperti mengolah kata menggunakan Microsoft Word, mengolah data menggunakan Microsoft Excel, membuat presentasi dengan Microsoft Powerpoint, dan masih banyak lagi.
Kendati demikian, saat ini banyak orang maupun perusahaan yang mulai beralih dari Microsoft Office menuju Google Workspace. Berikut Techno.id rangkum dari berbagai sumber, lima alasan beralih dari Microsoft Office menuju Google Workspace.
-
Microsoft Office 2016 resmi melenggang di Indonesia "Sekarang mungkin ada pegawai yang biasa kerja di kantor dan di luar kantor, Office 2016 berikan kemudahan kolaborasi buat pengguna."
-
Microsoft rilis Office 2016 untuk pengguna di seluruh dunia layanan Microsoft Office 365 ini difokuskan untuk menunjang produktivitas tim.
-
Aplikasi Microsoft Office akhirnya sambangi Android Layaknya software populer Microsoft Office, aplikasi Microsoft Office kini telah tersedia dan dapat dinikmati dari ponsel Android
1. Popularitas yang lebih tinggi
(Foto: workspace.google.com)
Dikutip dari earthweb.com, Google Workspace digunakan 3 miliar orang pada tahun 2023. Hal ini jauh lebih banyak dibanding pengguna Microsoft Office. Dikutip dari usesignhouse.com, tercatat sebanyak 345 Juta orang menggunakan layanan berbayar Microsoft 365. Banyaknya pengguna Google Workspace tersebut tentunya akan memberikan berbagai kemudahan.
2. Gratis
(Foto: workspace.google.com)
Berbeda dari Microsoft Office, Google Workspace dapat digunakan secara gratis. Mengutip dari pcworld.com, Microsoft Office 365 dibandrol seharga USD70 (atau setara Rp1,04 juta) setahun untuk paket regular dan USD264 (setara Rp3,9 juta) setahun untuk paket Business Premium.
Untuk penggunaan pribadi, pengguna dapat menggunakan Google Workspace secara gratis. Hal tersebut tentunya menjadi kelebihan tersendiri dari Google Workspace.
Magang : Nabiel Mumtaz Zaydane Firdaus
-
3. Kolaboratif
(Foto: workspace.google.com)
Google tampaknya merancang Google Workspace untuk digunakan untuk pekerjaan secara kolaboratif. Hal ini karena aplikasi Google Workspace terdapat di internet. File yang dibuat ataupun diedit juga disimpan secara daring di Google Drive.
Pengguna dapat dengan mudah membagikan pekerjaan mereka atau bekerja secara kolaboratif. Menurut gcloud.devoteam, Google Workspace memberikan dampak yang lebih besar dari Microsoft 365 dalam penggunaan kolaboratif.
4. Mudah digunakan
(Foto: workspace.google.com)
Google Workspace dan Microsoft 365 dapat digunakan secara online, dari perangkat apapun. Namun, Google terkenal lebih user friendly. Menurut copper.com, Google Workspace memprioritaskan kemudahan penggunaan karena aplikasi yang saling terintregasi dan mudah untuk diakses serta digunakan. Selain itu, tampilan antarmuka Google Workspace juga dirancang untuk lebih sederhana dari Microsoft 365.
5. Terintregasi
(Foto: workspace.google.com)
Masih berkaitan dengan hal sebelumnya. Menurut onixnet.com, Google Workspace memiliki keuntungan karena kemampuannya terintregasi dengan aplikasi lain. Hal ini seperti Google Task yang terintregasi dengan Google Calendar, Google Mail yang terintregasi dengan Google drive, dan lain sebagainya. Selain itu, Google Workspace juga dapat diintregasikan dengan banyak aplikasi atau layanan pihak ketiga.
RECOMMENDED ARTICLE
- Siap-siap Steam bakal hentikan dukungan untuk Windows lawas pada 2024, buruan upgrade deh
- Google rilis fitur untuk pantau panas ekstrem, beri pengguna peringatan bahaya secara real time
- Biar nggak ganggu lagi, begini cara mudah menghilangkan suara Google Assistant di HP Android
- Siapa bilang file PDF nggak bisa diutak-atik, begini cara editnya menggunakan Google Docs
- Cara mudah menambah beberapa akun Google dalam satu perangkat sekaligus, nggak ribet