Drone pertama militer AS akhirnya dipensiunkan
Techno.id - Di Amerika Serikat (AS), regulasi pesawat tanpa awak (drone) untuk kepentingan publik memang baru saja diresmikan. Namun dalam ruang lingkup militernya, teknologi drone sejatinya sudah mulai digunakan selama lebih dari dua dasawarsa.
Fakta menariknya, drone pertama militer negara adidaya tersebut kini akhirnya dipensiunkan. Sebagaimana dikutip dari Ubergizmo (30/12), drone bernama "The Hunter" resmi digantikan oleh drone-drone baru berteknologi lebih maju.
-
Angkatan Darat AS akan bekali pasukan dengan drone mini Angkatan Darat Amerika Serikat akan membekali pasukannya dengan drone mini pada tahun 2018.
-
Dulunya drone ini untuk militer, kini drone ini dijual bebas Dengan kemampuan militer, kini Anda bisa memilikinya.
-
Perangi kejahatan, polisi bakal gunakan drone bersenjata? Dengan kemajuan teknologi, apakah kejahatan di masa datang takkan mendapat tempat? Atau justru sebaliknya?
The Hunter sendiri merupakan sebuah alat pengintai. Ia tidak dirancang untuk menembakkan rudal atau menjatuhkan bom seperti drone canggih AS saat ini. Kendati demikian, The Hunter ternyata telah berjasa besar terhadap Angkatan Darat AS.
Operasi Balkan di tahun 1999 silam merupakan penerbangan pertama The Hunter. Militer AS mengatakan, keberhasilannya tak terlepas dari jasa The Hunter yang penuh dengan keterbatasan. Begitu pula dengan operasi militer AS di Irak pada tahun 2003 silam.
General Atomics Gray Eagle
2016Wikimedia
Kini militer AS telah mengandalkan General Atomics Gray Eagle. Drone tersebut dapat mengudara selama 25 jam dengan ketinggian mencapai 29.000 kaki. Sementara The Hunter hanya dapat bertahan selama 12 jam dengan ketinggian 15.000 kaki.
RECOMMENDED ARTICLE
- Menyaksikan kemampuan drone Qualcomm Snapdragon saat mengudara
- Tak disangka, Disney rilis robot yang bisa panjat tembok tinggi
- Silverlit, nano drone dengan kamera pengawas mungil
- Demi kejar ketertinggalan, Sony harus lakukan 5 hal ini di tahun 2016
- Baru dibuka 2 hari, jumlah registrasi drone capai 45.000 pendaftar