Hebat, topi ini dapat kurangi efek kerontokan rambut akibat kemoterapi
Techno.id - Kemoterapi masih dipandang sebagai salah satu pengobatan paling jitu untuk para pasien kanker. Sayangnya, pengobatan menggunakan kemoterapi juga mendatangkan sejumlah efek samping, salah satunya kerontokan rambut.
Kerontokan rambut selama proses kemoterapi disebabkan karena kerasnya dosis obat yang digunakan sehingga menyebabkan folikel rambut atau lapisan pada kulit kepala menjadi rapuh dan rambut pun mudah rontok. Nah, untuk mengatasi hal tersebut Dignitana, Inc., perusahaan asal Swedia menciptakan Dignicap. Dignicap merupakan sebuah topi khusus yang diklaim dapat mengurangi efek kerontokan rambut selama proses kemoterapi.
-
Curhat Denada tentang putrinya usai kemoterapi ini bikin terenyuh Tak ingin membuat Shakira terlarut dalam kesedihan akibat perubahan fisiknya.
-
7 Rekomendasi vitamin rambut untuk melindungi dari panas catokan, harga mulai dari Rp 50 ribu Beberapa dampak buruk yang dirasakan saat terlalu sering mencatok rambut dengan suhu yang terlalu panas yaitu, rambut menjadi kering dan kusam.
-
Cara simpel merawat rambut rontok ala TikToker ini bikin rambut lebat dan lebih sehat Penyebab paling umum kerontokan rambut adalah faktor genetik.
Seperti dilansir oleh BusinessInsider (17/12/15), topi khusus yang terbuat dari silikon ini dapat mengurangi efek kerontokan rambut hingga 70 persen. Menurut uji yang dilakukan kepada 122 wanita yang mengidap kanker payudara stadium awal, Dignicap dapat menyelamatkan hampir setengah rambut para wanita tersebut saat melakukan proses kemoterapi.
Untuk mendapat hasil yang maksimal, pasien yang akan melakukan kemoterapi dilaporkan harus menggunakan Dignicap 30 menit sebelum dan 90 menit setelah kemoterapi. Selama periode tersebut, rambut pasien akan didinginkan dengan suhu 2,7 derajat celcius sehingga lapisan folikel akan terlindungi dan tak mudah rapuh saat mendapat paparan obat yang keras dan cukup panas.
Sebuah Dignicap dilaporkan dijual dengan harga di kisaran Rp20,8 juta hingga Rp41,6 juta dan pengembang berencana akan merilis topi pintar ini ke seluruh pusat pengobatan kanker di dunia.