Ini dia smartphone pertama berlabel "Made in India"
Techno.id - Sebagai salah satu negara berkembang yang saat ini tengah mengalami pertumbuhan teknologi, India akhirnya meluncurkan smartphone buatan pertamanya yakni Gionee F103. Perlu diketahui, makna buatan yang dimaksud kali ini adalah rakitan alias "Made in India".
Sebagaimana dikutip dari GSMArena (13/10), di sesi peluncurannya, Gionee F103 resmi diperkenalkan dengan tiga varian warna (Pearl White, Dawn White, dan Black) serta dibanderol seharga USD 155 (Rp 2,1 juta). Lantas, bagaimana spesifikasi smartphone berlabel "Made in India" ini?
-
Gionee S5.1 Pro dikemas minimalis dengan spesifikasi unggulan Gionee S5.1 Pro hadir dengan desain slim hanya 5.35mm serta performa yang mumpuni.
-
HTC One ME9 akan sambangi India dengan harga Rp 7,2 juta HTC One ME9 diduga telah mendarat di India dengan membawa seabrek spesifikasi yang menawan.
-
Selain Apple, Sony juga berniat bangun pabrik smartphone di India Sony mengaku tak keberatan penuhi kebijakan pemerintah India untuk slogan "Make in India"
Secara garis besar, Gionee F103 mengusung spesifikasi yang boleh dikatakan cukup tertinggal jika dibandingkan dengan smartphone keluaran terbaru seumurannya. Namun mengingat murahnya harga yang dibanderol, spesifikasi Gionee F103 sudah cukup mumpuni.
Adapun beberapa spesifikasi yang ditawarkan smartphone berlayar HD 5 inci di antaranya yakni prosesor MediaTek MT6735 SoC quad-core 1.3GHz, RAM 2GB, memori internal 16GB dengan kartu microSD, dan baterai berkapasitas 2.400mAh.
Sedangkan dari sisi fitur, Anda akan disuguhkan dengan kamera utama sebesar 8 Megapiksel dan 5 Megapiksel di kamera depan. Sebagai pendukung, Android 5.0 Lollipop yang dikombinasikan dengan User Interface (UI) Amigo 3.0 juga telah disematkan ke dalam Gionee F103.
"Kami akan bekerja untuk membuat negara India menjadi pusat manufaktur yang tak hanya diperuntukkan bagi konsumen lokal saja, namun juga bagi konsumen di negara-negara terdekatnya. Kami pun saat ini juga tertarik untuk membuat product centric India," ujar Presiden Gionee, William Lu.