Peneliti telah menemukan power bank fleksibel yang tahan lama
Techno.id - Saat ini, smartphone merupakan kebutuhan wajib bagi semua orang. Saking pentingnya, ponsel pintar ini selalu dibawa ke mana pun mereka pergi. Namun sayang, terkadang smartphone tidak didukung dengan penyuplai daya yang besar. Untunglah, ada temuan baru berupa power bank yang tahan lama dan aman bagi pengguna.
Dilansir Gizmag (9/04/2015), para peneliti di Universitas Stanford telah menciptakan baterai isi ulang yang memungkinkan pengguna lebih cepat dalam melakukan pengisian dan tahan lama. Selain itu, mereka mengatakan bahwa baterai ini lebih murah diproduksi dan diklaim akan menggantikan banyak baterai lithium-ion.
-
Baterai natrium-ion digadang-gadang bakal menggantikan baterai lithium-ion Terobosan teknologi baterai ini membawa kinerja yang belum pernah ada sebelumnya ke sel baterai generasi berikutnya
-
Terobosan dunia energi, ini 5 fakta menarik cairan ionik sebagai bahan baterai lebih aman Inovasi pemanfaatan cairan ionik sebagai elektrolit baterai untuk baterai lithium ion kini makin mencuat
-
Cara ilmuwan lindungi baterai lithium agar tak mudah panas Para ilmuwan menggunakan dua bahan kimia untuk menjaga baterai lithium agar tidak mudah panas.
Prototipe baterai aluminium-ion ini begitu aman dan tidak akan mudah meledak. Berbeda dari beberapa kasus baterai lithium-ion lain yang lebih mudah terbakar dan meledak bila sirkuitnya ditusuk.
Pesona baterai ini terletak pada desainnya yang fleksibel berlapis kantong polimer dengan komponen anoda yang terbuat dari aluminium, katoda grafit, dan cairan ionik elektrolit. Ditambah lagi ketahanan baterai ini yang diklaim sanggup digunakan untuk mengisi daya hingga 7.500 siklus tanpa kehilangan kapasitas sama sekali. Selain itu, baterai aluminium ini juga dapat diisi ulang puluhan ribu kali.
"Elektrolit pada dasarnya semacam cairan garam dengan suhu ruangan yang sangat aman," ujar mahasiswa lulusan Universitas Stanford, Ming Gong.
Dari pengujian yang dilakukan, sampai saat ini baterai aluminium ion masih bekerja dengan baik dan belum pernah meledak ataupun terbakar.
Sayangnya, ada yang mengecewakan dari baterai aluminium-ion. Sementara ini, baterai tersebut hanya mampu mengeluarkan tegangan sebesar 2V atau setengah dari tegangan pada baterai lithium-ion. Namun, peneliti berjanji segera memperbaiki kekurangan tersebut agar baterai ini dapat segera dinikmati masyarakat luas.
RECOMMENDED ARTICLE
- Power bank 10.000mAh ini hanya dihargai Rp. 200.000 saja
- Ini penampakan power bank pertama yang sudah mendukung USB Type C
- Kingston meluncurkan media reader berkecepatan transfer 5GB per detik
- Wah, ada CPU mini seharga satu jutaan dari Google!
- Intel kembangkan robot laba-laba yang dikendalikan oleh gelang