Samsung SDI pamer baterai mobil listrik berjarak tempuh 600 km
Techno.id - Bicara soal kelemahan mobil listrik, maka salah satu yang cukup vital adalah baterai. Ya, industri mobil listrik dewasa ini masih terkendala oleh jumlah stasiun pengisian yang cenderung terbatas. Praktis, perjalanan jarak jauh pun menjadi momok tersendiri bagi para pemilik mobil listrik.
Sebagai salah satu pemain utama di industri ini, Tesla Motors memang sudah mengantisipasi dengan menghadirkan teknologi supercharger (stasiun pengisian cepat). Namun di sisi lain, Samsung ternyata memiliki cara yang berbeda, yakni dengan memaksimalkan potensi baterai itu sendiri.
-
Samsung teliti baterai smartphone berkekuatan dua kali lipat Ingin jawab keluhan baterai smartphone, Samsung lakukan penelitian untuk tingkatkan daya baterai smartphone hingga dua kali lipat
-
MAB & Desten jalin kerjasama kembangkan teknologi ultra fast charging Teknologi ini memungkinkan durasi pengisian baterai mobil listrik hanya butuh waktu kurang dari 5 menit
-
Dalam 10 tahun, mobil listrik Tesla jalan 800km dengan 1 kali charge Bahkan ia mengatakan Tesla bisa menggunakannya teknologi ini sekarang namun dengan biaya yang besar.
Sebagaimana dikutip dari Ubergizmo (14/01), baterai mobil listrik buatan raksasa Korea Selatan itu boleh dikatakan cukup mengesankan. Pasalnya, uji coba baterai mereka diklaim mampu menempuh jarak hingga sejauh 600 kilometer. Padahal, baterai itu baru di tahap prototipe.
Menurut Samsung SDI (Divisi Manufaktur Baterai Samsung), baterai yang rencananya akan dipamerkan di ajang Detroit Auto Show ini menggunakan teknologi baterai EV high-density. Sementara baterai mobil listrik konvensional hanya menggunakan EV, dengan jarak tempuh sejauh 482 kilometer.
Karena masih bersifat prototipe, divisi tersebut mengaku masih akan terus mengembangkan dan berharap dapat memulai produksi komersial pada tahun 2020 mendatang. Samsung SDI juga menegaskan bahwa prototipe ini tak ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar.
Pertanyaannya adalah, apakah Samsung berniat mengembangkan mobil listrik sendiri di masa depan?