Xiaomi pertimbangkan untuk 'hapus' charger dalam box pembelian
Techno.id - Sebagaimana diketahui, charger baterai adalah sebuah perangkat wajib yang pada umumnya selalu disertakan di setiap box pembelian ponsel. Nah, apa jadinya jika ponsel yang baru saja Anda beli ternyata tidak menyertakan charger di dalam box pembelian?
Setidaknya hal inilah yang saat ini tengah dipertimbangkan oleh Lei Jun selaku CEO Xiaomi. Melalui akun Weibo pribadinya, ia beranggapan bahwa lingkungan hidup saat ini tengah 'terluka' oleh banyaknya timbunan charger tiap kali konsumen membeli ponsel baru.
-
Produk terus dibajak, Xiaomi mengeluh Menjamurnya power bank palsu berlabel Xiaomi membuat perusahaan ini merugi Rp1,5 triliun!
-
10 HP Xiaomi dengan kualitas baterai terbaik, antilowbatt Kapasitas baterai yang menunjang berbagai kegiatan.
-
Xiaomi Mi5 dipastikan bertenaga Snapdragon 820 Rumor seputar prosesor Xiaomi Mi5 akhirnya terjawab sudah. CEO Xiaomi mengatakan bahwa ia bakal mengusung Snapdragon 820!
Kemudian Lei melanjutkan jika ponsel baru Xiaomi nantinya akan hadir tanpa charger, maka konsumen akan dihadapkan dengan dua pilihan. Pertama yakni menggunakan charger dari ponsel yang pernah dimiliki sebelumnya, atau membeli charger baru Mi. Namun tentu saja, Lei berharap konsumen akan memilih opsi pertama.
Entah merupakan kebetulan atau di sengaja, namun pernyataan Lei ini memiliki keterkaitan dengan beberapa kasus vendor pesaingnya. Sebut saja Motorola dan Turbo Charger yang menjadi Motorola DROID Turbo atau LG G4 dengan Quick Charge 2.0.
Dalam kasus LG, fitur Quick Charge 2.0 memang disertakan di dalam ponsel G4. Namun anehnya pihak LG justru tidak menyertakan charger yang sesuai di dalam box pembelian. Alhasil konsumen harus membeli charger secara terpisah untuk dapat menikmati fitur tersebut.
Alih-alih peduli terhadap lingkungan hidup, Lei justru mendapatkan reaksi yang sebaliknya dari para pengikutnya. Mereka beranggapan bahwa Lei memanfaatkan lingkungan hidup sebagai alasan agar Xiaomi dapat menghemat biaya untuk pembuatan charger di ponsel barunya.
Menariknya, Xiaomi sendiri sebenarnya mempercayakan chipset Qualcomm Snapdragon sebagai pengusung utama kinerja di beberapa produknya. Sedangkan chipset Qualcomm Snapdragon sendiri diketahui sangat 'mesra' jika dipadukan dengan Quick Charge 2.0. Untungnya, Lei tidak menyebut Quick Charge 2.0 sama sekali di dalam akun Weibonya.
Jadi, bagaimana menurut Anda apabila Xiaomi ke depannya benar-benar tidak menyertakan charger baterai di produk-produk terbarunya?