CEO Sony Mobile yakin Xperia C4 akan sukses di pasar karena alasan ini
Techno.id - Belum lama, Sony memperkaya lini Xperia-nya dengan sejumlah varian produk. Salah satunya adalah Xperia C4, sebuah ponsel yang mengusung kemudahan untuk ber-selfie. Hiroki Totoki, CEO dan Presiden Sony Mobil, pun meyakini kalau produk itu bakal disambut positif oleh publik.
"Misalnya, dengan C4. Orang-orang menyukai [smartphone dengan] layar yang lebar dan C4 bisa memenangkan hati mereka. Timbal baliknya juga bagus. Jadi, saya percaya kalau ponsel itu akan sukses," ujarnya dalam sesi wawancara bersama ArabianBusiness.com (04/07/15).
-
Sony Xperia C4 baru masuk Indonesia, akankah ponsel selfie ini sukses? Sebagai info pembuka, harga resmi Sony Xperia C4 ini dipatok Rp4,5 juta.
-
Besok, jajaran gadget terbaru Sony siap masuki Tanah Air Di antaranya, ada Xperia C4, si smartphone selfie.
-
Sony pastikan tak akan mundur sedikit pun dari industri smartphone "Dalam hal ini, kami tidak akan pernah menjual atau keluar dari bisnis seluler," tegas CEO Sony Mobile.
"Kami selalu mencoba untuk memperkenalkan teknologi baru di masa depan dan membuat variasi dari produk kami makin banyak. Kualitas dan kekuatan dari sebuah produk selalu menjadi poin utama sejauh strategi kami berjalan," ungkap Hiroki.
Xperia C4 sendiri baru mulai dijual di Indonesia sejak akhir Juni kemarin. Smartphone dengan kamera 13MP plus 5MP yang mengagumkan itu dibanderol seharga Rp4,5 juta.
Hiroki turut mengungkap dalam wawancara itu kalau Sony tak akan mundur dari kompetisi di pasar smartphone. Meski nama Sony meredup dan terganggu oleh vendor baru, pihaknya tak akan meninggalkan pasar ponsel pintar, seperti saat mereka melepas Vaio tahun lalu.
RECOMMENDED ARTICLE
- Sony Xperia C4 baru masuk Indonesia, akankah ponsel selfie ini sukses?
- Mulai berkembang, Sony Indonesia hadirkan gadget pendukung olahraga
- Sony pastikan tak akan mundur sedikit pun dari industri smartphone
- Sony Xperia M4 Aqua: Siap temani Anda saat senang maupun di dalam air
- CEO Sony Mobile beberkan sebab mengapa Sony bisa merugi tahun lalu