Kuasai pasar audio Indonesia, produk Sennheiser mana paling disuka?

20/04/2016, 18:22 WIB Denny Mahardy

Techno.id - Indonesia dengan jumlah populasi penduduk lebih dari 250 juta penduduk punya potensi pasar besar di bidang apapun, termasuk perangkat audio. Sennheiser menyadari kekuatan Indonesia tersebut untuk memasarkan rangkaian produk terbarunya.

Diungkapkan Ng Chee Soon selaku Presiden & Managing Direktur Sennheiser Asia, kekuatan ekonomi masyarakat Indonesia menjadi magnet kuat bagi para pelaku bisnis untuk masuki negara ini dengan membawa produk terbaik buatannya.

You May Know

"Kita sadari, GDP Indonesia bukan yang terbesar di dunia. Tapi, kekuatan ekonomi Indonesia tak bisa dikesampingkan untuk menjadi salah satu fokus kami dalam menghadirkan produk audio berkualitas kelas dunia," kata Chee di Hotel Morrissey, Jakarta.

Sennheiser Audio Forum
2016 techno.id/Denny Mahardy

Berpengalaman selama 70 tahun di jagat audio dunia, Sennheiser menyatakan bakalan terus berinovasi dan membawa jajararan produk terbaiknya ke para penikmat audio. Chee bahkan mengklaim pengalaman yang dimiliki perusahaannya membantu Sennheiser menguasai pasar perangkat audio di Indonesia.

"Berdasarkan riset lembaga analisa pasar, Sennheiser menguasai pangsa pasar terbesar di kategori audio premium. Hampir semua produk buatan Sennheiser disambut dengan baik di Indonesia," jelas Chee saat ditemui tim Techno.id, Rabu (20/4/2015).

Ia pun menyatakan produk kelas menengah menjadi penyumbang terbesar dari raihan pasar Sennheiser di Indonesia. "Produk dari kelas mainstream yang paling banyak disukai pasar audiophile Indonesia," papar Chee.

Demi memperkuat posisinya di pasar perangkat audio Indonesia, Sennheiser baru saja memperkenalkan dua produk terbarunya yang menyasar audiophile kelas premium tanah air, yakni HD 800 S dan HD 630VB.

HD 800 S berdesain warna hitam elegan dengan pilihan headphone balance dan unbalance dibanderol seharga Rp 27 juta. Sedangkan HD 630VB yang membawa konsep headphone circumaural tertutup dibanderol seharga Rp 8,3 juta.

(brl/red)