5 Cara aman berinternet di smartphone, jaga data pribadi agar tidak kena phising
Techno.id - Di era digital saat ini, penggunaan internet menjadi keniscayaan. Banyak aktivitas keseharian yang bersifat online dilakukan dengan menggunakan internet, mulai dari mengakses media sosial, mencari informasi, berbelanja online, sampai melakukan pembayaran secara online.
Tapi di balik penggunaan internet, ada risiko yang mengancam keamanan data pribadi pengguna berupa phising. Ini adalah salah satu bentuk kejahatan di dunia siber yang paling umum, berbahaya, dan sering menyasar pada pengguna telepon genggam.
-
9 Cara mencegah data handphone diretas hacker, coba sendiri tak repot Waspada soal WiFi publik, bluetooth, hingga password. Mari simak detailnya.
-
5 Cara amankan HP Android dari hacker, hati-hati unduh aplikasi Kejahatan cyber atau cybercrime memiliki banyak modus.
-
Phising adalah peretasan data secara online, ini tips menghindarinya Phising adalah sebuah metode untuk melakukan penipuan dengan tujuan untuk mencuri akun data korban.
Di mana penjahat siber berusaha mencuri informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi dan kode akses bank digital atau e-money. Sudah banyak yang menjadi korban tindak kejahatan phising ini dan mengalami kerugian material sampai puluhan juta rupiah.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, Techno.id merangkum 5 cara aman berinternet di ponsel, supaya data pribadi aman dan terhindar dari phising.
Magang : Millenia Ramadita
5 Cara aman berinternet
1. Jangan klik tautan yang mencurigakan
(Foto: Freepik.com)
Phising sering dilakukan dengan memancing pengguna smartphone untuk mengklik tautan menarik yang akhirnya akan menyedot data-data pribadi. Tautan bisa dibuat dari judul bombastis dan menggiurkan seperti hadiah puluhan juta rupiah sampai dengan judul sederhana seperti undangan pernikahan. Hindari mengklik tautan yang dikirim orang tidak dikenal melalui email, sms, ataupun layanan berkirim pesan seperti WhatsApp.
2. Data pribadi bukan untuk sosial media
(Foto: Freepik.com)
Memang tidak ada larangan untuk selalu up to date di sosial media, namun hendaknya pengguna harus lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi. Karena mungkin saja hanya dengan melihat sosial media, penjahat siber sudah bisa melancarkan aksi-aksinya. Hindari menuliskan nama ibu, alamat lengkap, nomor identitas, dan informasi-informasi sensitif lainnya di laman sosial media manapun.
3. Gunakan koneksi internet yang aman
(Foto: Freepik.com)
Sebisa mungkin hindari penggunaan wifi publik, karena biasanya jaringan wifi publik seringkali tidak terenkripsi. Gunakan jaringan seluler atau jaringan wifi terpercaya untuk menghindari celah phising dilakukan penjahat siber.
4. Gunakan layanan VPN
(Foto: Freepik.com)
Virtual Private Network (VPN) adalah layanan yang memungkinkan pengguna mengakses koneksi internet dengan aman dan terenkripsi. Jaringan VPN diibaratkan sebagai lorong-lorong yang terhubung satu sama lain. Setiap lorong di jaringan VPN memberikan perlindungan pada data-data yang dienkripsikan kepadanya, hal ini menghasilkan keamanan informasi dan data-data pribadi.
5. Aktifkan penggunaan verifikasi 2 langkah
(Foto: Freepik.com)
Peretasan akun dapat dihindari dengan mengaktifkan layanan verifikasi 2 langkah. Sebaiknya aktifkan verifikasi 2 langkah di akun-akun sosial media atau email pribadi. Sudah banyak platform-platform yang menawarkan layanan ini guna membantu meningkatkan keamanan berinternet penggunanya seperti WhatsApp dan Gmail.
RECOMMENDED ARTICLE
- 7 Game tersembunyi Google Untuk Temani Hari Gabutmu, Gratis dan Gak Ribet
- Cara menampilkan kecepatan internet di smartphone, tampilan jadi makin keren
- Cara mengatasi aplikasi YouTube yang tidak bisa dibuka, jangan-jangan diretas
- Cara mudah membuat barcode untuk password Wi-Fi, sudah tidak perlu repot mengetik
- Korea Selatan menjadi negara pertama dengan teknologi jaringan 6G, ini faktanya