5 Kesalahan yang sering dilakukan pengguna saat membeli perangkat Android baru, sebaiknya dihindari
Techno.id - Ponsel cerdas dan tablet Android saat ini merupakan investasi yang signifikan. Karena itu tidak heran jika seseorang ingin membeli perangkat Android baru, maka mereka akan mencari informasi sedetail mungkin tentang perangkat tersebut.
Biasanya mereka membaca ulasan di situs web terkemuka, memeriksa spesifikasi di beranda pabrikan, atau pergi ke toko untuk mencoba perangkat secara langsung. Meski sudah mendapatkan informasi mengenai perangkat, tetapi tetap saja masih ada pengguna yang sering melakukan kesalahan saat memilih ponsel cerdas atau tablet. Apalagi dengan semakin banyaknya merek Android di pasaran, terkadang membuat bingung pengguna. Berikut lima kesalahan yang sering dilakukan pengguna saat membeli perangkat Android baru.
-
8 Tanda sudah waktunya kamu harus mengganti ponsel cerdas yang lebih baru Ada tanda-tanda tertentu bahwa mungkin sudah waktunya kamu membeli ponsel baru
-
5 Tindakan yang perlu kamu coba untuk memperbaiki ponsel Android yang sering macet sebelum ganti baru Ada beberapa tindakan yang bisa kamu lakukan untuk memeriksa kelayakan ponsel
-
4 Risiko yang harus kamu hadapi ketika mempertahankan masa pakai smartphone terlalu lama Rata-rata smartphone dapat bertahan sekitar 2 hingga 4 tahun
1. Mengabaikan keandalan dukungan dan pembaruan perangkat lunak
foto: freepik/grinvalds
Banyak pengguna yang tidak memprioritaskan berapa lama pabrikan akan mendukung perangkat dengan pembaruan. Padahal pembaruan OS perangkat sangat penting. Bisa dipastikan kamu akan mendapat masalah jika tidak memperbarui ponsel Android secara teratur. Tidak seperti Apple, Google tidak mengontrol seluruh ekosistem Android. Biasanya Google menyerahkan kepada masing-masing produsen ponsel cerdas untuk memutuskan apakah, kapan, dan berapa lama perangkat tertentu akan menerima pembaruan. Akibatnya, kebijakan pembaruan sangat bervariasi dari satu pabrikan ke pabrikan lain dan bahkan antarmodel dari pabrikan yang sama.
Perangkat Android menerima dua jenis pembaruan, OS dan keamanan. Pembaruan OS untuk Android adalah rilis besar tahunan yang menghadirkan perubahan baru pada perangkat, seperti peningkatan kegunaan dan perbaikan desain. Di sisi lain, pembaruan keamanan biasanya dirilis setiap bulan atau setiap tiga bulan dan menyertakan tambalan untuk kerentanan keamanan yang telah ditemukan sejak pembaruan terakhir.
Meskipun ponsel tidak akan berhenti berfungsi saat pembaruan tidak lagi tersedia, seiring berjalannya waktu, kamu tidak akan bisa mendapatkan aplikasi versi terbaru, dan perangkat kamu tidak akan terlindungi dari eksploitasi dan malware terbaru, yang dapat membahayakan data pribadi kamu. Karena itu sangat penting untuk memperhatikan berapa lama pabrikan menawarkan pembaruan.
2. Mengabaikan masa pakai baterai
foto: freepik/alexraw
Memperhatikan kapasitas baterai dan kebutuhan penggunaan sangat penting. Banyak yang beranggapan semakin besar ponsel, semakin besar dan baik baterainya, padahal tidak selalu demikian. Model yang lebih besar seringkali membutuhkan lebih banyak daya baterai karena prosesornya yang kuat dan layarnya yang besar menghabiskan baterai dengan cepat. Hal ini membuat penting untuk mempertimbangkan ukuran baterai dan bagaimana perangkat keras serta fitur ponsel menghabiskan daya.
Salah satu strategi yang dapat kamu gunakan untuk mempersempit daftar adalah meneliti ponsel Android dengan masa pakai baterai terbaik. Kamu juga harus memeriksa peringkat mAh ponsel untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang berapa lama baterai dapat bertahan. Semakin tinggi peringkat mAh, semakin banyak daya yang dapat ditahan baterai, memberi daya pada perangkat lebih lama.
Namun, kinerjanya akan bergantung pada efisiensi ponsel dan penggunaan kamu seperti streaming, bermain game, atau menggunakan pengaturan kecerahan tinggi.
3. Memprioritaskan merek daripada kinerja dan fitur
foto: freepik/rawpixel.com
Tidak ada yang akan membantah bahwa reputasi merek banyak berperan dalam pengambilan keputusan saat memilih ponsel cerdas. Kita semua tahu bahwa merek seperti Samsung umumnya menghadirkan ponsel yang andal dan berkualitas tinggi. Itulah salah satu alasan mereka begitu popular. Pada saat yang sama, kamu seringkali membayar merek, bukan produk saat membeli perangkat.
Sebaiknya lihat melampaui nama-nama yang paling dikenal dan pertimbangkan merek ponsel cerdas utama lainnya yang bahkan mungkin tidak ada di radar kamu. Jika hanya berfokus pada reputasi merek daripada kinerja dan fitur, kamu dapat kehilangan perangkat yang lebih sesuai dengan kebutuhan.
Merek yang kurang terkenal mungkin menawarkan lebih banyak keuntungan, dengan spesifikasi tinggi dengan harga lebih murah daripada merek terkenal. Hal yang menyenangkan tentang membeli perangkat Android adalah ada begitu banyak pilihan yang beragam. Tidak ada yang salah dengan loyalitas merek, tetapi jangan biarkan hal itu menghentikan kamu untuk mendapatkan perangkat terbaik.
5 Kesalahan yang sering dilakukan saat membeli ponsel
4. Kurang memperhatikan garansi purna jual
foto; freepik/oletak
Sebagian besar dari kita tidak memikirkan garansi ponsel cerdas. Banyak dari kita mengabaikan aspek penting ini saat berbelanja model baru. Dari menjatuhkan ponsel ke dalam air hingga memecahkan layar, banyak hal yang bisa salah dengan perangkat kamu.
Jika berhati-hati, kamu mungkin dapat menghindari hal-hal tersebut dan bisa menggunakan perangkat dalam beberapa tahun tanpa perlu memperbaiki apa pun. Namun, jika kamu seperti kebanyakan orang, cepat atau lambat, akan terjadi sesuatu yang merusak ponsel. Sebagian besar perangkat Android baru dilengkapi dengan garansi pabrik satu tahun yang hanya mencakup kerusakan pabrik.
Jika kamu melakukan sesuatu yang menyebabkan ponsel berhenti berfungsi, kamu harus membayarnya sendiri, dan biayanya dapat membengkak. Asuransi telepon telah menjadi popular. Karena alasan ini, bagi banyak orang ini adalah sesuatu yang patut dipertimbangkan.
5. Membeli opsi termurah
foto: freepik/wavebreakmedia-micro
Meskipun ada beberapa ponsel Android ramah anggaran yang layak untuk dicoba, terkadang membeli model termurah akan dikenakan biaya lebih banyak daripada yang kamu bayarkan untuk perangkat mahal dalam jangka panjang. Ponsel cerdas yang paling murah hanya mendapatkan dukungan barebone, artinya kamu akan mendapatkan satu, mungkin dua, pembaruan perangkat lunak utama setelah pembelian. Ini membuat kamu tidak memiliki fitur terbaru dan dapat membahayakan keamanan ponsel.
Selain itu, produsen mengambil jalan pintas dalam penggunaan prosesor, memori, dan penyimpanan untuk menjaga harga tetap rendah. Tidak lama lagi kinerja ponsel kamu melambat, sering tertinggal, dan ketidakmampuan untuk menangani multitasking karena menggunakan perangkat keras kelas bawah.
Nah umumnya kebanyakan dari pengguna selalu mempertimbangkan fitur kamera untuk ponsel mereka. Ketika kamu membeli ponsel murah, maka biasanya kamera yang ditawarkan tidak memiliki sensor dan fitur canggih. Artinya kualitas foto dan video akan lebih buruk. Jadi, meskipun kamu dapat menghemat uang di muka untuk telepon murah, kemungkinan besar kamu harus menggantinya lebih cepat.
RECOMMENDED ARTICLE
- 10 Tips dan trik merapikan ponsel cerdas tanpa pengaturan ulang ke setelan pabrik
- Razer luncurkan Kishi Ultra, pengontrol tingkat konsol untuk ponsel cerdas dan tablet
- Karena alasan tertentu kamu bisa mematikan layanan lokasi di iPhone, begini caranya
- 3 Opsi cara mengganti baterai iPhone yang sudah lemah, pastikan kamu mendapat suku cadang orisinil
- Berapa lama kamu menatap ponsel cerdas hari ini? Begini cara memeriksa durasi layar di ponsel Android