7 Kebisaan buruk yang dapat merusak ponsel, hindari memakai WiFi publik gratis
Techno.id - Selama ini mungkin banyak orang yang hanya sekadar menggunakan ponsel tanpa tahu bagaimana merawatnya dengan benar. Perilaku seperti itu akan mempercepat usia pakai ponsel.
Sebagus dan secanggih apapun ponsel yang kamu gunakan, jika tidak dirawat dengan baika maka akan memperpendek masa pakainya. Seringkali juga pengguna melakukan kesalahan-kesalahan sederhana yang rutin dilakukan. Berikut beberapa kebiasaan buruk sehari-hari yang sering dilakukan pengguna yang berdampak pada masa pakai ponsel.
-
4 Kebiasaan buruk yang paling sering dilakukan pengguna smartphone, akibatnya baterai cepat rusak Banyak pengguna yang lalai melindungi baterai smartphone
-
5 Faktor yang wajib diperhatikan untuk mencegah kerusakan baterai ponsel Baterai ponsel secara alami akan menurun seiring waktu penggunaan
-
Hindari 4 hal ini agar ponsel kamu tidak meledak, selalu pakai pengisi daya yang ori Baterai ponsel cerdas sebenarnya tidak mungkin meledak, tetapi bisa saja terjadi dalam situasi ekstrem
1. Membiarkan terpapar suhu ekstrem dalam waktu lama
foto: freepik/lookstudio
Seringkali pengguna meninggalkan ponsel di dalam mobil pada hari yang cerah dan panas. Kebiasaan ini bisa berakibat fatal. Selain dapat merusak berbagai komponen ponsel, tidak menutup kemungkinan ponsel yang ditinggalkan di dalam mobil di siang hari yang panas bisa menyebabkan ledakan. Kondisi tersebut dikarenakan smartphone modern menggunakan baterai lithium-ion yang tidak bekerja dengan baik saat terpapar suhu ekstrem.
Selain itu tidak jarang pengguna mengisi daya di bawah bantal atau menggunakan aplikasi yang boros energi di bawah sinar matahari langsung. Selain menguras baterai lebih cepat, paparan yang terlalu lama terhadap panas yang ekstrem dapat mempercepat proses penuaan atau menyebabkan kerusakan permanen pada perangkat.
Karena itu, sebaiknya hindari menggunakan perangkat di bawah sinar matahari langsung atau lingkungan yang memiliki suhu sangat tinggi.
2. Menggunakan pengisi daya yang salah
foto: freepik/ aghavni001
Kamu mungkin berpikir bahwa semua pengisi daya dibuat sama dan selama konektor kabel cocok dengan ponsel kamu, maka alat tersebut akan berfungsi dengan baik. Pengisi daya tersebut memang akan mengisi daya ponsel, tetapi tidak seefisien pengisi daya yang disertakan dengan perangkat kamu.
Selain itu, pengisi daya yang tidak kompatibel dapat mengurangi masa pakai baterai atau bahkan merusak port pengisian daya ponsel. Sebab, tidak semua pengisi daya memberikan jumlah daya yang sama. Pastikan pengisi daya yang kamu gunakan disertifikasi oleh produsen dan memiliki output yang benar untuk perangkat kamu.
3. Mengunduh aplikasi berbahaya
foto: freepik/toon35
Anda mungkin tergoda untuk menjelajahi sumber-sumber lain ketika tidak dapat menemukan aplikasi di Play Store atau App Store. Namun, mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi atau toko aplikasi pihak ketiga dapat berisiko terkena malware.
Aplikasi berbahaya dapat menginfeksi perangkat dengan virus dan spyware yang dapat mencuri informasi pribadi, kata sandi, dan bahkan detail perbankan. Selain itu, aplikasi-aplikasi tersebut dapat memberikan akses ke kamera dan mikrofon perangkat kepada penjahat siber.
7 Kebiasaan buruk menggunakan ponsel
4. Membersihkan aplikasi latar belakang secara manual
foto: freepik/rawpixel.com
Apakah kamu sering menutup semua aplikasi yang berjalan di latar belakang untuk meningkatkan kinerja ponsel? Sebenarnya cara itu tidak perlu dan bahkan merugikan.
Saat ini sebagian besar ponsel pintar modern dirancang untuk menangani beban kerja seperti itu, menjaganya tetap dalam kondisi berdaya rendah hingga dibutuhkan.
Karena itu lebih baik membiarkannya berjalan di latar belakang daripada menutupnya secara paksa karena ponsel kamu menggunakan lebih sedikit daya untuk beralih dari aplikasi aktif ke aplikasi latar belakang. Di sisi lain, ponsel cerdas membutuhkan lebih banyak daya untuk memulai ulang aplikasi yang kamu tutup dari awal daripada melanjutkannya dari kondisi daya rendah.
5. Sering mengabaikan pembaruan
foto: freepik/rawpixel.com
Mungkin kamu sering mengabaikan jika ada notifikasi mengenai pembaruan perangkat lunak. Padahal pembaruan tersebut justru sangat diperlukan untuk membantu menjaga perangkat kamu tetap berjalan dengan lancar dan aman.
Secara umum, pembaruan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pengalaman pengguna, tetapi juga sering kali menyertakan tambalan keamanan yang mengatasi kerentanan yang baru ditemukan. Dengan mengabaikannya, pada dasarnya kamu membiarkan ponsel terkena serangan malware.
Selain itu, pembaruan juga sering kali memperbaiki bug yang dapat menyebabkan ponsel tidak berfungsi atau bekerja dengan lambat. Jadi, saat kamu menerima notifikasi tersebut, pastikan mengunduh dan menginstal pembaruan sesegera mungkin.
6. Sering menggunakan Wi-Fi publik
foto: freepik
Pasti kebanyakan dari kita akan menggunakan Wi-Fi publik gratis setiap kali mengunjungi kedai kopi favorit. Padahal cara tersebut memiliki beberapa risiko.
Hotspot Wi-Fi publik terkenal tidak aman karena sering kali tidak terenkripsi atau memiliki langkah-langkah keamanan yang lemah. Cara tersebut juga memudahkan pelaku kejahatan untuk mencuri informasi pribadi seperti kata sandi dan detail perbankan jika kamu terhubung ke salah satu jaringan gartis.
Selain itu, kamu juga berisiko menginfeksi ponsel dengan malware yang dapat menyebabkan aplikasi sering macet tanpa alasan, panas berlebih, dan masa pakai baterai yang lebih pendek.
Jika kamu harus menggunakan Wi-Fi publik, sambungkan ke jaringan yang dilindungi kata sandi dan terenkripsi saja. Kamu juga harus menahan diri untuk tidak mengunjungi situs web sensitif yang dapat membahayakan perangkat dan informasi pribadi.
7. Kebiasaan mengisi daya yang buruk
foto: freepik/pe_jo
Meskipun kapasitas baterai ponsel kamu akan menurun seiring berjalannya waktu, beberapa kebiasaan pengisian daya yang buruk dapat mempercepat proses ini.
Misalnya, membiarkan baterai habis atau terisi penuh hingga 100%. Cara itu tidak ideal untuk kesehatan jangka panjang baterai. Sebab, baterai memiliki jumlah siklus pengisian daya yang terbatas, dan mengulangi proses ini dari waktu ke waktu akan mengurangi kinerjanya.
Idealnya, usahakan agar ponsel terisi daya antara 30%-80%. Dengan begitu kamu akan menggunakan lebih sedikit siklus pengisian daya dan meningkatkan masa pakai baterai.
Selain itu, ponsel biasanya menjadi panas saat mengisi daya. Tidak masalah sampai batas tertentu. Namun, jika terlalu panas, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada baterai. Jadi, cobalah untuk mengisi daya ponsel di tempat yang sejuk atau berventilasi baik dan hindari meletakkannya di bawah bantal atau di bawah sinar matahari langsung.
RECOMMENDED ARTICLE
- 4 Alasan banyak orang memilih menggunakan pengisi daya nirkabel
- 6 Penyebab ponsel lemot saat mengisi daya, gunakan aksesori yang ori
- Cara memulihkan draft konten TikTok yang hilang, telusuri semua perangkat yang digunakan
- 6 Kebiasaan buruk yang harus kamu hindari untuk mencegah layar shadow pada panel AMOLED
- Cara memeriksa keaslian ponsel Samsung dengan kode rahasia