9 Cara mencegah data handphone diretas hacker, coba sendiri tak repot

Techno.id - Kecanggihan teknologi jaringan internet dan telekomunikasi memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan manusia. Terlebih saat ini manusia sangat bergantung pada sebuah teknologi. Karena apabila seseorang tidak mengikuti perkembangan, maka pekerjaannya akan jauh tertinggal. Oleh karena itu, sebagai pengguna teknologi juga dituntut untuk dapat menyesuaikan diri.

Selain mempunyai kebermanfaatan yang cukup banyak, ternyata sebuah teknologi telekomunikasi juga berimbas pada keamanan privasi penggunanya. Baru-baru ini Kominfo sebagai pelaksana regulasi dalam dunia IT Tanah Air menemukan indikasi peretasan data pribadi pengguna sebuah aplikasi.

Hal tersebut tentu berakibat fatal, tatkala informasi data pribadi jatuh ke tangan yang salah. Ada banyak peretas memanfaatkan aplikasi untuk mendapatkan data penggunanya. Bahkan tak tanggung-tanggung, para hacker memanfaatkan aplikasi adzan untuk melancarkan aksinya.

Sebagai pengguna smartphone tentu tidak mau peretasan dokumen pribadi terjadi. Oleh karena itu, techno.id pada Minggu (24/4) akan memberikan sembilan cara mencegah data handphone diretas oleh hacker.

1. Unduh aplikasi melalui platform resmi.

foto: pixabay.com

Mengunduh aplikasi melalui toko aplikasi bawaan smartphone tentu memberikan dampak keamanan tersendiri. Bahkan pada Google Play Store misalnya, memberikan fitur Play Protect. Sehingga apabila aplikasi terindikasi membawa virus malware, dan membahayakan perangkat maupun pengguna, maka akan ada notifikasi dari Play Protect. Bahkan Play Protect juga memberikan upaya pencegahan agar aplikasi membahayakan tidak tersedia.

2. Pakai sistem autentikasi tambahan.

foto: pixabay.com

Menambahkan sistem autentikasi tambahan sangat membantu agar para hacker tidak dapat mengakses data pribadi pengguna. Bahkan menambahkan aplikasi autentikasi memberikan kesempatan yang kecil bagi peretas, atau orang lain yang ingin masuk ke akun pengguna, sehingga data dari pengguna tetap aman dan tidak disalahgunakan.

3. Pakai fitur keamanan bawaan.

foto: pixabay.com

Sering kali pengguna smartphone menginstal fitur keamanan yang bukan bawaan dari perangkat. Hal tersebut tentu membahayakan bagi pengguna maupun perangkat, karena adanya ancaman virus malware yang dapat masuk. Untuk itu menggunakan fitur keamanan bawaan seperti lock screen dari perangkat membantu agar ponsel tetap aman.

4. Hindari menggunakan WiFi publik.

foto: pixabay.com

Mendapatkan WiFi publik tentu sangat menyenangkan, dan cukup menghemat kuota. Namun tentu pengguna harus berhati-hati karena WiFi Publik kerap digunakan oleh peretas untuk masuk ke dalam sistem perangkat pengguna.

5. Nonaktifkan bluetooth.

foto: pixabay.com

Selain WiFi, para peretas dapat menggunakan bluetooth untuk menjalankan aksinya. Oleh karena itu dengan mematikan bluetooth apabila tidak digunakan sangat penting. Selain untuk menjaga agar tidak kena hack, mematikan bluetooth juga dapat menghemat baterai perangkat.

6. Update software.

foto: pixabay.com

Developer sebuah smartphone tentu akan memberikan sebuah update untuk software yang dipakai pada produknya. Tentu hal tersebut mencegah agar peretas tidak dapat masuk ke dalam sistem perangkat yang digunakan. Update sistem perangkat lunak biasanya dilakukan oleh developer secara berkala. Apabila dalam perangkat yang digunakan mewajibkan untuk melakukan update, maka jangan ragu untuk melakukannya.

7. Rutin cek aplikasi.

foto: pixabay.com

Melakukan pengecekan aplikasi dapat dilakukan secara rutin. Silakan untuk periksa semua aplikasi dari perangkat yang digunakan, dan lihat apakah ada aplikasi yang mencurigakan dan berbahaya atau tidak. Kadangkala terdapat aplikasi yang tidak diinginkan terinstal pada perangkat yang digunakan.

8. Uninstal aplikasi tidak perlu.

foto: pixabay.com

Apabila pengguna merasa sudah tidak memerlukan sebuah aplikasi, maka jangan ragu untuk menghapusnya. Melakukan uninstal aplikasi tak terpakai dapat mencegah perangkat terkena virus dan peretasan sehingga uninstal aplikasi dapat memberikan dampak keamanan pengguna.

9. Jangan simpan password di browser.

foto: pixabay.com

Sering kali pengguna menyimpan passwordnya pada sebuah aplikasi peramban. Walaupun dapat memberikan efek kepraktisan dan kemudahan, tentu menyimpan password pada browser juga rawan disalahgunakan. Para hacker kapan saja dapat memakai akun pengguna karena mengetahui password yang tersimpan pada browser. Untuk itu, tidak melakukan penyimpanan password pada aplikasi peramban menjadi langkah pencegahan paling utama agar perangkat tidak terkena hack.