9 Tips melindungi diri dari penipuan di media sosial, hindari membagikan informasi pribadi

9 Tips melindungi diri dari penipuan di media sosial, hindari membagikan informasi pribadi

9 Tips aman di media sosial

6. Hindari menggunakan login media sosial di aplikasi dan situs web yang tidak tepercaya

9 Tips melindungi diri dari penipuan di media sosial, hindari membagikan informasi pribadi foto: freepik/rawpixel.com

Saat ini, banyak aplikasi dan situs web menawarkan kenyamanan masuk dengan akun media sosial. Meskipun banyak di antaranya sah, beberapa bisa berbahaya. Memberikan akses ke aplikasi berbahaya dapat mengekspos kredensial login dan informasi pribadi kamu. Meski aplikasi tersebut dapat dipercaya, pelanggaran basis data di pihak mereka masih dapat membahayakan informasi kamu.

Untuk meminimalkan risiko ini, jangan gunakan login sosial dan selalu gunakan metode login alternatif. Jika kamu lebih suka menggunakan media sosial, pertimbangkan untuk membuat akun terpisah tanpa detail pribadi untuk tujuan ini. Jika perlu menggunakan profil asli, seperti untuk bermain game dengan teman media sosial, nilai reputasi aplikasi secara menyeluruh sebelum memberikan akses.

7. Perkuat pengaturan privasi untuk perlindungan maksimal

9 Tips melindungi diri dari penipuan di media sosial, hindari membagikan informasi pribadi foto: freepik/ user6309018

Platform media sosial dirancang untuk mendorong perluasan koneksi kamu dan menghabiskan lebih banyak waktu online, itulah sebabnya pengaturan privasi default biasanya lebih terbuka. Tidak hanya teman, tetapi juga koneksi mereka dapat melihat interaksi kamu. Selain itu, aplikasi dan pengiklan pihak ketiga mungkin memiliki akses tidak terbatas.

Ini memudahkan orang lain untuk menargetkan kamu. Untuk melindungi diri, sesuaikan pengaturan privasi di Facebook, Instagram, Snapchat, atau TikTok. Matikan visibilitas publik untuk postingan, daftar teman, dan foto, memilih keluar dari pelacakan lokasi, batasi akses aplikasi pihak ketiga, dan pastikan hanya teman dekat yang dapat melihat informasi sensitif seperti email, nomor telepon, atau lokasi. Selain itu, kamu dapat mengunci profil atau memblokir orang lain agar tidak mengirimi kamu permintaan pertemanan untuk keamanan ekstra.

8. Hindari mengklik tautan yang dipersingkat atau mencurigakan

9 Tips melindungi diri dari penipuan di media sosial, hindari membagikan informasi pribadi foto: freepik

Tautan phishing yang mencurigakan tidak hanya ditemukan dalam pesan yang tidak diminta. Penipu juga menyamarkan URL berbahaya menggunakan tautan yang dipersingkat (seperti bit.ly) di postingan publik dan komentar untuk menarik pengguna yang tidak curiga agar mengkliknya. Tautan ini dapat menyebabkan infeksi malware, pencurian informasi pribadi, atau skema phishing lebih lanjut.

Untuk melindungi diri, hindari mengklik tautan di postingan atau komentar dari sumber yang tidak dikenal. Gunakan alat perluasan tautan untuk menguji URL lengkap di balik tautan yang dipersingkat sebelum mengklik. Selain itu, laporkan postingan apa pun yang berisi tautan mencurigakan untuk membantu mencegah orang lain menjadi korban, dan buka tautan di profil browser atau jendela pribadi yang berbeda untuk meminimalkan risiko.

9. Tetap waspada terhadap taktik manipulasi emosional

9 Tips melindungi diri dari penipuan di media sosial, hindari membagikan informasi pribadi foto: freepik/creativeart

Penipu sering menggunakan taktik manipulasi emosional untuk menipu individu di media sosial. Mereka dapat menciptakan rasa urgensi dengan penawaran waktu terbatas, menekan kamu untuk bertindak tanpa berpikir, berbagi cerita emosional untuk membangkitkan simpati atas donasi atau bantuan, atau mengancam dengan peretasan akun atau tindakan hukum atas tindakan yang tidak kamu lakukan.

Setiap kali menemukan pesan yang menggunakan taktik ini, luangkan waktu sejenak untuk mengevaluasi situasinya sebelum merespons. Periksa fakta informasi yang kamu terima, dapatkan saran dari teman dan keluarga, dan biasakan diri kamu dengan taktik manipulasi umum dan trik psikologis yang digunakan penipu.

Ini adalah beberapa metode yang digunakan scammers untuk menargetkan korban yang tidak curiga secara online. Pemula dan manula sering menjadi target utama mereka, karena mereka kurang akrab dengan penipuan ini. Jadi, selain melindungi diri sendiri, edukasi pengguna baru dan senior yang mungkin tidak paham teknologi tentang potensi risiko yang ditimbulkan media sosial.

(brl/red)