Bahaya, penipuan lewat media sosial di Indonesia sangat tinggi!
Techno.id - Semakin bervariasinya kejahatan di dunia maya membuat Anda harus lebih waspada. Sebagai gambaran, ladang yang sering dimanfaatkan oleh para penjahat cyber di Indonesia saat ini adalah email dan media sosial.
Berdasarkan pantauan Symantec, selain menjamah jejaring sosial, cybercrime di Tanah Air juga mulai menjajah perangkat mobile. Sasarannya pun tak hanya perusahaan besar, tetapi juga bisnis kecil serta pengguna pribadi. Maka, jangan heran kalau Indonesia sudah berada di posisi 13 tertinggi se-Asia-Pasifik dan Jepang untuk kasus penipuan melalui media sosial.
-
Pengguna media sosial lebih rentan terkena serangan cyber Indonesia menjadi target serangan cyber karena masyarakatnya sering menggunakan media sosial.
-
3 Cara menghindari kejahatan di dunia maya, perlu diwaspadai Banyak orang yang belum sadar bahwa dirinya jadi incaran pejahat internet.
-
Indonesia ada di urutan ke-8 negara berpotensi kena kejahatan siber! Para penjahat siber profesional itu bisa mengambil uang cash tanpa menyentuh mesin ATM.
"Yang menarik, sebagian besar penipuan tersebut, hampir 87 persen, disebar secara manual di mana penyerang memanfaatkan kepercayaan yang dimiliki oleh korban terhadap konten yang dibagi oleh teman-teman mereka, papar Subhendu Sahu, Senior Director ASEAN Channels Symantec, dalam news release yang dipublikasikan hari ini (14/4/15).
Sebagai user yang cerdas, baiknya Anda berinisiatif untuk mengamankan diri sendiri dari kriminalisasi dunia maya. Symantec menyarankan agar Anda tidak asal mengklik link dalam email maupun di media sosial, terutama jika Anda tidak mengetahui sumbernya dengan jelas. Pasalnya, para scammer mengincar user yang gegabah, karena pengguna tersebut berpeluang besar mengklik tautan tersebut dan menyebarluaskan malware itu rekannya yang lain.