Bahaya phising serta cara menghindarinya, sering jadi modus baru penipuan

Techno.id - Kemudahan akses internet memberikan banyak dampak pada kehidupan setiap orang. Ibarat dua mata pedang, kemudahan berselancar di internet saat ini memberikan dampak positif, sekaligus negatif. Nah salah satu dampak negatif penggunaan internet yang belakangan marak terjadi adalah hacking.

Dari banyaknya kasus kejahatan online, salah satu yang perlu diwaspadai adalah phising. Sederhananya, phising merupakan sebuah kejahatan yang dilakukan orang yang mengerti cara mengoperasikan komputer. Cara kerja phising adalah dengan mencuri data penting dari setiap korbannya baik pin m banking, kata sandi, email, hingga data penting lain.

Kejahatan tersebut tentu sangat meresahkan banyak orang. Bahkan belum lama ini ada modus penipuan baru yang menggunakan bantuan APK untuk membobol m banking korbannya. Meski merupakan sebuah kejahatan yang tidak kasat mata, namun sejatinya phising dapat dihindari dengan beberapa cara.

Tak perlu berlama-lama, berikut techno.id telah merangkum dari berbagai sumber pada Sabtu (4/2), cara menghindari phising.

Kamu perlu waspada saat mendapati kemungkinan terburuk yang bisa mengakibatkan data pribadi kamu dibobol orang tidak bertanggung jawab. Agar terhindar dari kemungkinan tersebut, kamu bisa coba beberapa cara berikut untuk menghindarinya.

1. Jangan instal aplikasi sembarangan

foto: pixabay.com

Salah satu akses pishing yang menjadi langkah awal bagi pelaku kejahatan adalah melalui aplikasi. Beberapa aplikasi memang dirancang khusus untuk melakukan phising.

Bukan tanpa alasan, aplikasi yang biasa digunakan untuk melakukan phising dilengkapi beberapa kecanggihan yang membuat pelaku kejahatan dapat dengan mudah membobol data yang dimiliki target kejahatan. Kamu perlu memastikan bahwa aplikasi yang terinstal pada smartphone kamu berasal dari sumber terpercaya.

2. Jangan hiraukan SMS atau WhatsApp dari orang tidak dikenal

foto: pixabay.com

Banyak korban phising melalui SMS atau pesan WhatsApp yang berisikan pesan tidak jelas. Beberapa waktu lalu, ada korban yang menjadi target phishing. Dugaan kuat korban kejahatan membuka pesan yang dikirimkan si pelaku.

Pesan tersebut biasanya berisikan aplikasi yang diminta untuk didownload. Untuk mengelabui targetnya, banyak pelaku phising yang mengganti nama aplikasi tersebut dengan nama lain yang tidak mencurigakan. Di sini kamu musti memperhatikan secara teliti apa yang sebenarnya dikirimkan orang jahat tersebut. Bisa jadi itu merupakan aplikasi yang akan digunakan sebagai langkah awal melakukan phising.

3. Periksa akun secara rutin

foto: pixabay.com

Jika beberapa aplikasi yang biasa kamu gunakan mulai memunculkan notifikasi tidak biasa, segera periksa aplikasi tersebut. Bukan tidak mungkin aplikasi yang biasa kamu pakai telah diretas oleh orang yang ingin melakukan phising.

Meski terlihat sederhana, namun ternyata langkah ini sering disepelekan hingga membuat data yang dimiliki mudah untuk dibobol. Bahkan jika perlu, kamu bisa menghapus aplikasi tersebut beserta data yang ada di dalamnya.