Bahkan kini aplikasi pun dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit!
Techno.id - Kecanggihan teknologi saat ini memang membawa kehidupan manusia pada berbagai macam kemudahan. Kegiatan apa pun saat ini bisa dilakukan menggunakan bantuan teknologi perangkat elektronik, termasuk mendiagnosis penyakit.
Dikutip dari 9to5mac (16/7/15), kini melalui berbagai inovasi teknologi yang dilakukan oleh sejumlah peneliti dari beberapa kampus terbaik dunia, beberapa aplikasi mobile berhasil diciptakan untuk mendiagnosis penyakit yang bisa dibilang cukup berat.
-
Aplikasi ini bantu ketahui seberapa baik kemampuan pendengaran Anda Aplikasi Hearing Test dapat digunakan untuk menguji seberapa baik kemampuan pendengaran Anda.
-
Di masa depan, smartphone bisa jadi alat pendeteksi pencemaran udara Ilmuwan asal RMIT University di Melbourne, Australia percaya smartphone bisa dijadikan sarana untuk mengukur kadar kandungan racun di udara.
-
Konsultasikan kesehatan Anda dengan aplikasi karya mahasiswa UGM Mahasiswa UGM menciptakan aplikasi dan website untuk sarana konsultasi dengan dokter.
ResApp adalah salah satu aplikasi ciptaan kelompok peneliti dari University of Queensland, Australia yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan hanya melalui getaran suara batuk pengguna. Disebutkan, aplikasi ini dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit asma, radang paru-paru, infeksi saluran pernapasan atas, bronchhiolitis bahkan bronkitis dengan standar akurasi hingga 90 persen.
Selain itu, ada juga aplikasi Priori rancangan para peneliti dari University Michigan, AS yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah seorang pasien mengidap gangguan kepribadian ganda alias bipolar. Priori dikabarkan dapat mendiagnosis kesehatan mental pasien dari perubahan kecepatan suara dan pola lainnya selama panggilan telepon.
Kemudian, ada juga aplikasi besutan peneliti dari University of Washington yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit sleep apnea (kesulitan bernapas saat sedang tidur). Aplikasi ini kabarnya bekerja dengan cara menyalurkan getaran suara dari ponsel ke pasien yang diklaim mampu membangunkan pasien untuk kemudian mengatur variasi pernapasan pasien supaya tak lagi mengalami gangguan kesulitan bernapas saat sedang tidur.
Beberapa aplikasi hasil penelitian dari beberapa kelompok ilmuwan universitas ternama dunia tersebut kabarnya nanti akan menjadi salah satu aplikasi yang bisa didapatkan oleh pengguna perangkat berbasis iOS.