Benarkah WhatsApp terenkripsi 100 persen?
Techno.id - Hari Rabu (06/04) kemarin, WhatsApp mengumumkan enkripsi yang bersifat end-to-end. Menurut penjelasannya, enkripsi tersebut hanya bisa diketahui oleh dua pihak, yakni pengguna itu sendiri dan lawan bicaranya.
Ya, enkripsi 'super rahasia' ini pun terlihat lebih meyakinkan di kala WhatsApp sendiri juga mengklaim jika pihaknya bahkan tak dapat melihat percakapan pengguna. Pertanyaannya, benarkah demikian?
-
5 Hal yang wajib diketahui tentang pesan terenkripsi di WhatsApp, Semua pesan kamu akan terjaga kerahasiaannya
-
3 Produk WhatsApp yang harus dikenali saat berinteraksi, pesanmu aman Teknologi WhatsApp dibangun untuk menjaga pesan dan informasi di dalamnya tetap aman
-
Kehilangan pengguna, WhatsApp unggah status soal kebijakan privasi Penerapan kebijakan privasi baru WhatsApp ditunda.
Sebagaimana dikutip dari Slash Gear (07/04), syarat dan ketentuan WhatsApp ternyata tidak berkata demikian. Jika diteliti lebih seksama, layanan pesan instan milik Facebook ini tak 'mengenkripsi' semua hal.
"WhatsApp berhak menyimpan informasi waktu (pesan terkirim), nomor ponsel yang terlibat di dalam pesan, serta informasi lain yang kami anggap diperlukan untuk kebutuhan hukum," tulis WhatsApp dalam syarat dan ketentuannya.
"Kami juga berhak mengumpulkan maupun memberikan informasi pribadi dan non-pribadi pengguna jika diperlukan oleh hukum atau Undang-Undang karena keselamatan seseorang mungkin sedang dalam risiko atau terancam," lanjut WhatsApp.
Seperti diketahui, melalui blog resminya (05/04), WhatsApp mengumumkan enkripsi ini aman '100 persen'. Pihak di luar pengirim dan penerima, bahkan pihak WhatsApp sendiri menjamin tidak akan bisa melihat isi pesan.
RECOMMENDED ARTICLE
- Ini 6 kelebihan Catfiz yang tak dimiliki WhatsApp
- Setelah WhatsApp, Facebook juga undur diri dari BlackBerry
- Perkuat keamanan, WhatsApp akan luncurkan layanan telepon terenkripsi
- WhatsApp terancam berurusan dengan kasus yang sama seperti Apple
- WhatsApp for iOS akhirnya rilis update versi untuk atasi serangan bug