Commonwealth Life hadirkan edukasi melek literasi keuangan
Techno.id - Merencanakan keuangan merupakan hal yang seharusnya disadari sedini mungkin. Namun fakta di lapangan mengungkap bahwa sebagian besar terutama anak muda masih belum menyadari arti penting dalam mengelola keuangan untuk ke depannya.
-
Acara ini bikin milenial paham literasi keuangan, biar kaya & bahagia Ada juga panggung Indonesia tanpa stres
-
Cermati.com bantu bandingkan produk keuangan secara mudah Kecilnya penggunaan produk keuangan di Indonesia membuat Cermati.com lahir guna mendorong penetrasi
-
4 Masalah mengatur keuangan yang dianggap sulit oleh perempuan Merujuk data suvei, tingkat literasi keuangan perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Diperkuat oleh data yang dirangkum oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2013 yang menunjukkan hanya 18 persen dari populasi penduduk yang memiliki pemahaman akan asuransi dan 11,8 persen yang memiliki asuransi.
Guna meningkatkan penetrasi asuransi Indonesia yang masih rendah, Commonwealth Life menghadirkan inovasi terbarunya yaitu Kalkulator Finansial. Hadir dalam bentuk aplikasi, layanan ini menyediakan fitur fasilitas keuangan yang memungkinkan pengguna untuk merencanakan dan memahami tujuan dan kebutuhan finansial.
"Kehadiran finansial kalkulator ini juga sebagai upaya untuk masyarakat agar melek literasi keuangan dengan memanfaatkan teknologi digital," ujar Alternative Distribution Channel Director Commonwealth Life, Pieter Wattimena.
Selain itu, penetrasi akan internet dan smartphone yang mencapai 78 persen juga menjadi pertimbangan Commonwealth membesut aplikasi pintar ini. "Dengan menyediakan aplikasi smartphone dan juga fitur yang menarik akan lebih memudahkan pengguna terutama generasi milenial dalam melakukan perencanaan keuangan seperti lewat kalkulator finansial ini," imbuh Peter.
Kalkulator finansial Commonwealth dilengkapi dengan tiga aspek perencanaan keuangan untuk pendidikan, masa depan dan pensiun. Nantinya, dalam proses penghitungan, akan ditampilkan informasi kepada pengguna mengenai detail perencanaan keuangan yang harus dilakukan.
Namun, pihaknya menekankan bahwa kalkulator finansial bukan bertujuan mengganti peran perencana keuangan profesional karena peran tersebut tidak bisa digantikan. Kalkulator finansial hadir sebagai pelengkap dan mempermudah layanan kepada masyrakat untuk paham akan perencanaan keuangan.
Lebih lanjut Peter mengatakan terhitung sejak bulan Maret hingga September 2015 terdapat 14.000 orang yang mengakses finansial kalkulator dengan total sebanyak 7.000 pengguna mengakses lewat smartphone dan sisanya melalui PC.
Terkait ekspetasi pertumbuhannya, pihaknya berharap bisa meraih sekitar 10 hingga 20 persen. Untuk layanan yang disediakan, Peter menambahkan, "Di finansial kalkulator kami tidak jual produk namun lebih kepada perencanaan ke depannya. Untuk kelanjutan pengguna membeli produk akan kembali ke penggunanya itu sendiri. Dengan menciptakan aplikasi ini tentu akan mengedukasi orang dan kami akan mendapatkan list yang di convert untuk sales."
Terjunnya Commonwealth merambah ke dunia digital dikatakan Peter membutuhkan investasi yang tidak murah dengan gambaran alokasi sekitar 25 persen dari dana IT yang disediakan.
"Investasi kami untuk digital bukan berarti impact nya akan langsung karena bersifat long term. Dimulai dengan hal yang simpel terlebih dahulu karena investasi untuk IT bukan hal mudah dan murah," tutup Peter.