Hati-hati! Perangkap FOMO di media sosial sudah menyebar, ini cara mudah mengatasinya
Cara mengatasi FOMO.
foto: Pexels.com
-
Fomo adalah takut kehilangan momen, ini definisi dan cara mengatasinya Fomo terbentuk karena rendahnya kepuasan dalam kebutuhan dasar psikologis
-
3 Gejala yang membuat kamu harus segera melakukan detoksifikasi dan hiatus media sosial Media sosial dimaksudkan untuk menjadi sumber relaksasi, bukan sebaliknya
-
Hati-hati, kecanduan gadget bikin kena Social Media Anxiety Disorder! Salah satu gejala gangguan ini adalah setelah posting status atau foto, kamu terus memeriksa jumlah orang yang memberikan respon
1. Kenali dan pahami nilai-nilai dan kebutuhan pribadi.
Silakan sobat ketahui apa yang benar-benar penting dalam hidup dan hal apa bisa memberi kebahagiaan. Fokuslah pada kegiatan dan pengalaman sesuai dengan nilai-nilai dan minat pribadi kamu, bukan sekadar mengikuti tren dan sesuatu hal dilakukan orang lain. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari FOMO.
2. Batasi waktu terjun di media sosial.
Salah satu sumber utama FOMO adalah melihat postingan orang lain di media sosial, apalagi menggambarkan kegiatan menarik. Batasi waktu yang sobat habiskan di platform media sosial dan berikan jeda dari terus-menerus memeriksa berita feed serta notifikasi.
3. Tetapkan prioritas dan atur jadwal.
foto: Pexels.com
Tentukan prioritas aktivitas paling penting bagi sobat. Kemudian atur jadwal sesuai kebutuhan. Dengan memiliki jadwal yang terorganisir, sobat dapat fokus pada kegiatan yang lebih bermakna dan merasa lebih puas dengan pilihan kamu.
4. Praktikkan mindfulness.
Seobat bisa melatih kemampuan untuk hadir dalam momen sekarang dan menghargai pengalaman yang sedang dialami. Fokus pada kegiatan yang kamu lakukan saat ini dan nikmati momen tersebut tanpa khawatir ketinggalan hal lain yang mungkin terjadi di tempat lain.
5. Berinteraksi secara langsung.
Selanjutnya, kamu bisa alihkan perhatian dari media sosial dan temui orang secara langsung. Interaksi langsung dengan teman, keluarga, atau komunitas dapat memberikan pengalaman yang bermakna dan membantu mengurangi perasaan FOMO.
6. Jaga batasan pribadi.
foto: Pexels.com
Jangan merasa terpaksa untuk selalu menghadiri setiap undangan atau acara. Kenali batasan pribadi dan belajar berkata tidak ketika memang sobat perlu waktu sendiri atau ingin fokus pada hal lain yang lebih penting.
7. Jaga perspektif yang sehat.
Ingatlah bahwa apa yang terlihat di media sosial hanyalah gambaran selektif dari kehidupan orang lain dan bukan representasi lengkap. Sadarilah bahwa semua orang memiliki momen-momen di mana mereka merasa tidak terlibat atau ketinggalan.
Itulah beberapa cara agar kamu terhindar dari bencana FOMO. Pepatah jawa pernah berkata bahwa hidup itu hanya "Sawang sinawang". Artinya untuk menjalani hidup alangkah lebih baik untuk tidak membandingkan kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain. Sebab, apa yang dilihat atau dipandang dari kehidupan orang belum tentu seindah yang dibayangkan.
RECOMMENDED ARTICLE
- LockBit akhirnya sebar data BSI di Dark Web, ini isi pesan dari hacker
- Trojan Fleckpe mulai serang pengguna Google Play, virus bikin saldo pengguna terkuras habis
- Gen Z mulai tinggalkan smartphone dan lebih pilih menggunakan HP jadul, mengapa?
- Kisah dramatis berakhir tangis, seorang pria di California ditolak cintanya oleh AI
- Nahas seorang anak meninggal usai HP yang digunakan meledak, ini kronologinya