Hindari 7 hal ini saat menggunakan stop kontak listrik, bisa menyebabkan kebakaran lho
Techno.id - Banyak dari kamu pasti pernah mendengar peristiwa kebakaran disebabkan hubungan arus pendek atau korsleting. Nah umumnya kondisi tersebut dikarenakan penggunaan sumber daya listrik yang tidak benar. Bisa juga karena alat instalasi listrik yang dipasang tidak sesuai standard yang ditetapkan.
Karena itu sangat penting untuk memerhatikan kualitas alat-alat listrik termasuk kebiasaan menggunakan stop kontak dari sumber listrik PLN. Berikut beberapa hal yang harus kamu hindari saat menggunakan stop kontak listrik agar tidak menyebabkan risiko yang fatal.
-
12 Cara atasi masalah saluran listrik ini bikin gagal paham Jangan-jangan kamu pernah melakukannya nih?
-
17 Penampakan absurd gunakan saklar dan colokan listrik secara nyeleneh, bikin auto mikir dua kali Saklar dan stop kontak dipasang di tempat yang strategis agar berfungsi optimal.
-
Cuma modal 1 barang bekas, cara bikin penyangga kabel ini bikin ruangan auto rapi Jangan dulu buang barang bekas satu ini, ternyata punya kegunaan yang nggak terduga
1. Jangan menyambung antar stop kontak gulung
(Foto: Freepik.com/macrovector)
Jika ingin menggunakan listrik namun letak perangkat yang membutuhkan daya listrik berada cukup jauh, umumnya kita akan menyambung dengan stop kontak kabel yang biasanya dalam bentuk gulungan. Sebaiknya gunakan satu stop kontak kabel yang dihubungkan ke sumber daya listrik PLN yang berada di rumah.
Jangan dibiasakan menggunakan dua stop kontak gulung yang disambung. Apalagi jika antarstop kontak tersebut tidak serupa terutama dalam ukuran diameter kabel. Perbedaan ukuran kabel ini bisa menyebabkan panas. Biasanya stop kontak dengan kabel yang lebih tipis akan lebih mudah panas dan dapat menyebabkan socket stop kontak terbakar atau korsleting.
Hindari juga menggunakan stop kontak gulung dengan kabel serabut. Sebab, kabel serabut sejatinya tidak diperuntukkan bagi sumber listrik arus menengah (PLN) di rumah.
2. Jangan meletakkan stop kontak di bawah karpet
(Foto: Freepik.com/vitalii_petrushenko)
Saat listrik mengalir karena adanya beban, arus listrik dapat menghasilkan panas. Karena itu jangan pernah meletakkan stop kontak listrik di bawah permadani di dalam ruangan. Hal ini bisa menimbulkan bahaya kebakaran. Selain itu, meletakkan stop kontak di bawah karpet juga rawan terinjak dan menimbulkan risiko sengatan listrik.
Magang : Zadun Naja
-
3. Hindari menggunakan stop kontak listrik rusak
(Foto: Freepik.com/zasabe)
Mungkin kamu sering melihat lubang stop kontak menghitam karena terbakar. Hal tersebut biasanya disebabkan beban listrik yang berlebih pada stop kontak tersebut.
Nah hal ini kerap menjadi kebiasaan, satu lubang stop kontak digunakan untuk memasok listrik beberapa alat-alat kelistrikan di rumah seperti lemari pendingin, kipas angin, dan lainnya.
Ketika melihat lubang stop kontak tersebut rusak sebaiknya segera diganti. Jangan pernah menggunakannya karena dapat menyebabkan bahaya kebakaran. Biasanya, stop kontak yang rusak tersebut disebabkan karena elemen di dalamnya juga telah mengalami kerusakan.
4. Jangan meletakkan stop kontak di tempat yang mudah basah
(Foto: Freepik.com/ vectorpocket)
Hindari meletakkan stop kontak di tempat yang mudah basah, seperti di sekitar tempat cuci piring di dapur. Sebab, air merupakan konduktor atau penghantar listrik. Yang jelas hindari menempatkan stop kontak di tempat yang mudah terkena air karena hal ini sangat membahayakan.
5. Gunakan kabel solid
(Foto: Freepik.com/tonodiaz)
Nah untuk kamu yang ingin membuat stop kontak tambahan, sebaiknya menggunakan kabel solid yang telah berstandard. Jangan menggunakan kabel serabut. Umumnya di pasaran kabel solid yang dapat digunakan untuk aliran listrik berukuran 2 x 1,5 mm. Kabel solid yang biasanya terbuat dari tembaga ini cukup kuat menahan panas.
Berbeda dengan kabel serabut yang mudah putus dan tak kuat menahan panas. Biasanya kabel serabut digunakan untuk peralatan audio yang tidak terlalu menimbulkan panas.
6. Jauhkan stop kontak listrik dari jangkauan anak-anak
(Foto: Freepik.com/lev.studio.x)
Tempatkan stop kontak jauh dari jangkauan anak-anak. Sebab, anak di bawah umur belum mengerti bahayanya tegangan listrik. Selain itu biasakan menutup lubang stop kontak yang tidak terpakai agar tidak menjadi bahan mainan anak-anak.
Maklum, rasa ingin tahu anak usia di bawah umur sangat tinggi. Karena itu ketika melihat ada lubang terbuka, bukan tidak mungkin mereka akan mencari tahu dengan memasukkan benda-benda berbahan logam. Hal ini sangat berbahaya bagi mereka terkena sengatan listrik.
7. Jangan selalu mencolokkan perangkat listrik yang hanya digunakan sesekali
(Foto: Freepik.com)
Hal ini mungkin harus menjadi perhatian kaum Hawa. Maklum, mereka biasanya memiliki alat kelistrikan yang hanya digunakan sesekali saja seperti pengering rambut atau pelurus rambut (catok). Karena itu jangan dibiasakan selalu dihubungkan ke stop kontak ketika tidak digunakan.
Sebab, alat-alat tersebut dapat menghasilkan panas karena memiliki elemen pemanas di dalamnya. Meski dalam keadaan mati (off), ketika terus dicolok ke stop kontak maka akan ada arus listrik yang masuk. Jika terjadi induksi listrik, tidak menutup kemungkinan hal itu akan mengalir ke elemen pemanas yang dapat menimbulkan panas. Selain itu, alat-alat ini biasanya ditempatkan berdekatan dengan kosmetik yang tidak jarang mengandung alkohol yang mudah terbakar.
RECOMMENDED ARTICLE
- 9 Tips merawat powerbank agar awet, jangan isi ulang daya lalu ditinggal tidur
- 5 Tindakan yang harus kamu lakukan saat laptop terkena air, bisa ditimbun dalam beras
- Trik sederhana ubah lampu LED rusak jadi alat obat nyamuk elektrik, lampu jadi menyala
- Cara simpel mematikan bunyi meteran listrik, sudah tahu kodenya?
- Cara mudah mengatasi baterai boros di HP Samsung, ternyata ini aplikasi yang memakan banyak daya