Ini alasan bahwa Vivaldi bisa bersaing dengan browser lain
Techno.id - Awal tahun 2015 ini, netizen sedunia menyambut kelahiran salah satu browser baru bernama Vivaldi. Sebenarnya, apa yang melatarbelakangi Vivaldi Technologies untuk membuat browser baru di tengah sudah keruhnya persaingan antar browser raksasa di dunia? Ini argumen dari Jon S. von Tetzchner, CEO sekaligus founder Vivaldi, pada CNet:
1. Vivaldi adalah anti-tesis dari deretan browser yang berkuasa sekarang ini
Jon ingin membuat browser yang tak hanya cepat, tetapi juga kaya fungsi, fleksibel, dan memprioritaskan penggunanya. Prinsip semacam itu sudah asing bagi browser saat ini, termasuk bagi Opera, yang pernah dibesarkan oleh Jon.
-
Browsing pakai Vivaldi, satu tab bisa berisi beberapa situs sekaligus Browser anyar itu kini telah hadir di versi 1.0.
-
Vivaldi kini bisa dipasangi ekstensi bawaan Google Chrome Namun, Vivaldi belum berada di versi stabil.
-
11 Browser untuk laptop dan PC yang bisa jadi alternatif Chrome Tidak hanya Google Chrome, ternyata terdapat berbagai jenis browser lain yang bisa digunakan untuk keperluan pencarian data.
"Sebagian besar pembuat browser di pasar saat ini sedang berusaha membuat browser yang kemampuannya terbatas. Memang ada tambahan berupa extensions, tetapi bukan itu yang diinginkan semua orang," tegas Jon.
2. Vivaldi memang baru, tapi orang-orang di belakangnya tidak
Sepertinya Anda salah apabila memperkirakan kemunculan Vivaldi hanyalah angin lalu. Pasalnya, otak sekaligus penggerak browser ini adalah orang-orang lama yang sarat pengalaman. Jon sendiri adalah salah satu tokoh yang mendirikan Opera 1994 silam. Di samping itu, ada sembilan dari 25 anggota tim Vivaldi Technologies yang juga pernah menjadi bagian dari Opera.
3. Siap menjegal Opera dalam waktu dekat
Kesalahan Opera yang tidak lagi memanjakan penggunanya dijadikan target utama Vivaldi. Ya, keputusan Opera yang mengubah target konsumen membuat pengguna setianya menjadi korban, misalnya dengan dihapusnya fitur My Opera. Blunder inilah yang dianggap sebagai bumerang dari Opera dan keuntungan bagi Vivaldi.
"Kami ingin menyediakan browser untuk mantan user Opera yang menginginkan sesuatu yang lebih dari browser mereka sekarang," pungkas Jon, "Begitu juga dengan orang lain yang sepaham."
Setelah memahami tekad Jon di atas, rasanya tagline Vivaldi yang berbunyi "a browser for our friends" atau "sebuah browser untuk teman-teman kita" menjadi sangat jelas artinya. Sudahkah Anda mengunduh Vivaldi?
RECOMMENDED ARTICLE
- Kenalkah Anda dengan empat browser tertua dan berpengaruh ini?
- Jadi karyawan yang baik dengan browser Firefox dan Chrome
- Hemat konsumsi data pangkal lancar browsing di Chrome Mobile
- Tombol 'Like' di Facebook bisa saja adalah wujud kebohongan
- Wow, jejaring sosial dari Tiongkok ini sudah kalahkan WhatsApp!