Ini pengaturan yang perlu kamu lakukan untuk bermain game di laptop non-gaming

Ini pengaturan yang perlu kamu lakukan untuk bermain game di laptop non-gaming

Techno.id - Selama ini mungkin banyak yang berpikir harus memiliki laptop gaming untuk bermain game, terutama kelas AAA. Padahal, kamu hanya perlu melakukan penyesuaian atau pengaturan pada laptop non-gaming ditambah perangkat pendukung yang memadai dengan harga terjangkau.

Dengan begitu kamu bisa mengubah laptop kerja biasa menjadi mesin game. Untuk memulai, lihat spesifikasi yang direkomendasikan untuk game yang ingin kamu mainkan. Judul game kelas AAA yang berat grafis seperti EA Sports FC 24 akan membutuhkan lebih banyak sistem daripada game seperti Ori and the Blind Forest yang berjalan dengan baik bahkan di PC kentang.

Namun, ini tidak berarti kamu terikat pada game lama. Genre yang ingin kamu mainkan juga dapat membuat perbedaan besar. Misalnya, gamer yang menikmati genre pertarungan akan lebih mudah dengan turn base game daripada pertarungan real-time.

Game berbasis turn base memberi PC istirahat karena tidak terlalu menekankan pada aksi yang serba cepat, sehingga kamu dapat lolos dengan kecepatan bingkai yang lebih rendah tanpa mengorbankan pengalaman secara keseluruhan.

Ada pengecualian untuk aturan ini, dengan game seperti Baldur's Gate 3 sangat membebani CPU, terutama babak ketiga game. Demikian pula, strategi yang lebih lambat dan pembangun kota seperti Cities: Skylines II dapat dengan mudah menyiksa perangkat keras laptop kamu.

Periksa spesifikasi

Ini pengaturan yang perlu kamu lakukan untuk bermain game di laptop non-gaming foto: freepik/miksturaproduction

Jika menyukai game kelas AAA yang berat grafis, tetapi kamu hanya memiliki laptop standar yang berada di bawah persyaratan spesifikasi, salah satu solusi yang harus kamu lakukan adalah menyesuaikan pengaturan.

Kamu bisa melakukan pengurangan resolusi rendering, menurunkan pengaturan kualitas menjadi rendah atau sedang, menonaktifkan fitur seperti ray tracing, dan memanfaatkan teknologi peningkatan apa pun seperti DLSS NVIDIA atau FSR AMD.

Solusi yang lebih baik mungkin adalah membeli GPU eksternal, biasa disebut eGPU. Jika memutuskan untuk menempuh rute ini, kamu harus berhati-hati untuk tidak membuat kemacetan di CPU, yang pada akhirnya akan menyebabkan masalah lag besar. Mendapatkan eGPU yang salah bisa menjadi kesalahan yang mahal karena betapa mahalnya perangkat keras ini.

Area lain yang harus dialihkan gamer laptop adalah RAM. Komponen ini bertindak sebagai memori jangka pendek PC. Sebagian besar laptop standar hanya dilengkapi dengan RAM 8GB, yang secara luas dianggap sebagai minimum untuk bermain game.

Gamer didorong untuk memiliki setidaknya 16 atau 32GB RAM untuk pengalaman yang lebih nyaman. Jika laptop kamu belum berada dalam kisaran ini, periksa apakah laptop kamu mendukung ekspansi RAM atau tidak.

Namun, spesifikasi RAM tidak berakhir pada kapasitas yang tersedia. Kamu juga harus memeriksa kecepatan dan jenis RAM. Meskipun kecepatan RAM tidak akan memberi rata-rata peningkatan kinerja yang nyata, memeriksa kecepatan dan jenisnya akan membantu memastikan bahwa RAM baru kamu kompatibel dengan laptop saat ini.

Dengan GPU dan RAM yang sesuai, hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah penyimpanan. Seperti banyak faktor, berapa banyak penyimpanan yang harus kamu miliki ditentukan kebutuhan spesifik. Bergantung pada berapa banyak game yang ingin kamu mainkan dan berapa banyak ruang yang dibutuhkan game. Kamu bisa bertahan dengan penyimpanan SSD 512GB yang perlahan-lahan menjadi minimum laptop. Namun, gamer umumnya disarankan untuk memiliki penyimpanan 1 hingga 2TB terutama jika mereka memainkan berbagai game pada satu waktu.

Jika laptop tidak mendukung ekspansi penyimpanan, maka kamu dapat beralih ke platform cloud gaming seperti Amazon Luna dan NVIDIA GeForce Now. Jika cloud gaming tidak tersedia di wilayah kamu, maka dapat membeli solid state drive eksternal untuk mengosongkan ruang.

(brl/red)