Korea Utara kian 'menutup diri' lewat Red Star OS
Techno.id - Seperti diketahui, Korea Utara merupakan negara paling tertutup di dunia. Bahkan, akses internet di negara tersebut pun kabarnya sangat dibatasi. Jangankan masyarakat dunia, warganya sendiripun dikabarkankesulitan mengakses jaringan internet di negara yang dipimpin presiden Kim Jong Un tersebut.
Nah, beberapa waktu lalu dua peneliti asal Jerman punberkesempatan menguliksistem operasi berbasis Linux buatan Korea Utara, Red Star OS yang diduga menjadi salah satu alat pemerintah membatasi akses internet di negara tetangga Korea Selatan tersebut.Dari penelitian yang dilakukan oleh kedua peneliti bernamaFlorian Grunow dan Niklaus Schiess diketahui bahwa melalui Red Star-lah pemerintah Korea Utara dilaporkan membatasi akses internet dengan bantuan sejumlah fitur keamanan tingkat tinggi.
-
6 Foto perbandingan malam di Korea Utara dan negara lainnya, kontras! Terlihat gelap gulita jika dibandingkan negara lain di dekatnya.
-
20 Potret terlarang Korut, bikin sang fotografer diblokir selamanya Ada cerita di balik setiap fotonya.
-
6 Kebiasaan ini normal di negara lain, tapi luar biasa di Korea Utara Siap-siap mengernyitkan dahi ya. Beda banget pokoknya sama di Indonesia.
Seperti dilansir oleh Engadget (27/12/15), Red Star dilaporkan memiliki pengaman ekstra di sekitar file sistem kunci. Tak hanya itu, jika ketahuan melakukan perubahan pada file atau mengakses file tanpa persetujuan kabarnya sistem operasi Red Star akan segera me-reboot dengan sendirinya.
Memang melalui Red Star OS, pemerintah Korea Utara dilaporkan bertekad akan menjaga inovasi teknologinya dari kemungkinan diakses pihak asing. Pemerintah Korea Utara kabarnya memberlakukan pengamanan tingkat tinggi pada setiap akses terhadap internet termasuk software antivirus dan web browser. Bahkan, pemerintah Korea Utara diketahui sedang mengembangkan sistem enkripsi khusus yang memungkinkan pemerintah mencegah akses internet dari pihak asing.
Sekadar informasi, Red Star OS merupakan sistem operasi berbasis Linux yang saat ini telah tersedia dalam versi 3.0. OS ini dikembangkan khusus oleh lembaga khusus bernama Korea Computer Center yang terletak di Pyongyang.
Kendati berbasis Linux yang notabene mudah untuk dimodifikasi, Red Star OS dilaporkan tak sembarangan bisa diakses. Hanya pihak-pihak tertentu yang bisa mengakses OS ini.