Membongkar 5 mitos daya tahan baterai smartphone, jangan biarkan sampai kosong
Techno.id - Baterai harus dirawat dengan baik. Sebab baterai adalah bagian penting dari perangkat selular. Namun teknologi baterai belum berkembang secepat teknologi lainnya. Selain itu, ada banyak informasi yang salah tentang baterai.
Beberapa mitos berasal dari teknologi baterai lama dan secara aktif berbahaya ketika diterapkan pada teknologi baterai baru. Sebagai contoh, baterai berbasis nikel harus dikosongkan sepenuhnya, sementara baterai lithium modern tidak boleh dikosongkan sepenuhnya. Berikut beberapa mitos mengenai baterai perangkat selular.
-
5 Mitos baterai smartphone yang banyak dipercaya pengguna, begini penjelasannya Saat ini banyak mitos yang dipercaya pengguna mengenai bagaimana memperlakukan baterai ponsel cerdas
-
7 Faktor baterai ponsel yang harus kamu perhatikan untuk memperpanjang masa pakainya Semakin baik merawat baterai perangkat, semakin lama baterai perangkat akan bertahan
-
10 Mitos menyesatkan seputar baterai smartphone yang perlu kamu tahu Baterai ponsel pintar yang boros atau cepat habis memang menjadi salah satu kendala yang belum kunjung terselesaikan.
1. Lakukan pengosongan dangkal
foto: freepik/macrovector
Baterai NiMH dan NiCd lama memiliki efek memori dan harus benar-benar kosong dari 100% hingga 0% untuk menjaga kapasitasnya. Sementara saat ini hampir semua perangkat modern menggunakan baterai Lithium Ion, yang bekerja secara berbeda dan tidak memiliki efek memori.
Malahan, mengosongkan baterai Li-ion secara total akan berdampak buruk. Kamu harus mencoba melakukan pengosongan yang dangkal. Misalnya mengosongkan baterai hingga sekitar 40-70% sebelum mengisi ulang. Usahakan untuk tidak pernah membiarkan baterai berada di bawah 20% kecuali dalam keadaan tertentu.
Jika kamu mengosongkan baterai hingga 50%, mengisi ulang, dan kemudian mengosongkannya hingga 50% lagi, itu akan dihitung sebagai satu siklus dengan baterai Li-ion modern. Kamu tidak perlu khawatir ketika melakukan pengisian daya yang dangkal.
2. Suhu ekstrem dapat merusak baterai
foto: freepik/user10860774
Panas dapat mengurangi kapasitas baterai. Hal ini memengaruhi semua jenis perangkat. Smartphone akan menjadi panas ketika melakukan tugas yang berat. Jika kamu menggunakan smartphone saat dicolokkan ke sumber listrik juga menjadi sangat panas.
Jika cuaca di tempat kamu tinggal sangat panas atau kamu menyimpan perangkat di tempat yang sangat panas misalnya, di dalam mobil yang panas dan dibiarkan di bawah sinar matahari, baterai akan lebih cepat rusak. Simpan perangkat pada suhu ruangan dan hindari menyimpannya di tempat yang sangat panas. Begitu juga dengan suhu dingin ekstrem yang dapat mengurangi masa pakai baterai.
3. Jangan biarkan baterai dalam kondisi 0%
foto: feepikcontributorthailand
Kamu tidak boleh membiarkan baterai dalam kondisi kosong sepenuhnya dalam waktu yang lama. Idealnya, baterai tidak boleh terlalu sering kosong sampai nol. Jika itu terjadi, kamu harus mengisinya sesegera mungkin.
Kamu tidak perlu terburu-buru ke stopkontak saat ponsel mati. Tetapi jangan juga langsung menyimpan perangkat dalam keadaan mati dalam waktu yang cukup lama tanpa mengisi dayanya.
Jika kamu membiarkan baterai benar-benar habis dan meninggalkan perangkat dalam waktu lama, maka baterai tidak mampu menahan daya sama sekali, dan mati total.
5 Mitos baterai smartphone
4. Menyimpan baterai dengan pengisian daya 50%
foto: freepik/salmanmfarsey
Di sisi lain, membiarkan baterai terisi penuh untuk waktu yang lama dapat menyebabkan hilangnya kapasitas dan memperpendek masa pakainya. Idealnya, baterai perangkat harus terisi daya 50% jika kamu tidak akan menggunakan perangkat dalam waktu yang cukup lama. Apple misalnya, merekomendasikan kamu membiarkan baterai terisi 50% jika berniat menyimpan perangkat lebih dari enam bulan.
Kesimpulannya, menyimpan baterai dalam keadaan kosong dapat mengakibatkan baterai mati total, sementara menyimpan baterai dalam keadaan terisi penuh dapat menyebabkan hilangnya sebagian kapasitas baterai dan memperpendek usia baterai.
5. Baterai akan menjadi lemah
foto: freepik/rawpixel.com
Seperti semua jenis baterai lainnya, baterai Li-ion akan melemah seiring berjalannya waktu, dan semakin lama semakin berkurang dayanya. Apple mengatakan bahwa baterai perangkatnya akan mencapai 80% dari kapasitas aslinya setelah 1000 siklus pengosongan penuh. Produsen lain biasanya menilai baterai mereka 300 hingga 500 siklus.
Baterai masih dapat digunakan setelah titik ini, tetapi akan menyimpan lebih sedikit listrik dan akan memberi daya pada perangkat kamu untuk jangka waktu yang lebih pendek dan lebih singkat. Baterai akan terus kehilangan kapasitas semakin sering kamu menggunakannya. Panas dan penuaan juga akan mengurangi masa pakai baterai.
Apa pun yang kamu lakukan, baterai perangkat akan melemah secara perlahan seiring berjalannya waktu. Dengan perawatan yang tepat, kamu dapat membuat baterai dapat bertahan lebih lama.
RECOMMENDED ARTICLE
- Apple dikabarkan sedang mengembangkan baterai sendiri untuk iPhone generasi baru
- 5 Penyebab kesehatan baterai iPhone menurun dan simak cara memperpanjang masa pakainya
- Ingin mengisi daya baterai iPhone kamu lebih cepat? Coba deh 4 tips ini
- Ini penyebab pengisian daya baterai iPhone sangat lambat dan cara mudah mengatasinya
- Jika baterai iPhone kamu cepat habis, berikut 5 cara yang membuatnya awet dan tahan lama