2016, program Rumah Peradaban pusat arkeologi nasional dijalankan
Techno.id - Meski mendapat predikat sebagai salah satu surganya situs arkeologi, Indonesia masih perlu berbenah. Sebab, hasil temuan maupun penelitian dari Pusat Arkeologi Nasional dirasa belum secara sempurna diinformasikan. Untuk menjawab tantangan itu, Pusat Arkeologi Nasional telah mencanangkan untuk membuat Rumah Peradaban tahun 2016 nanti.
"Selama ini terkesan hasil riset hanya untuk kepentingan akademis, melalui rumah peradaban ini kami mencoba terobosan baru untuk menginformasikan kepada masyarakat," kata Kepala Pusat Arkeologi Nasional, I Made Geria, pada Antara (13/11/15).
-
Napak tilas Kotagede Ibu Kota Mataram Islam di Intro Living Museum Intro Living Museum juga disebut dengan Rumah Kalang, yang berarti rumah milik saudagar kelompok Kalang yang terkenal kaya di Kotagede saat itu.
-
Misteri Sumur Upas, situs Majapahit yang punya banyak lorong rahasia Ada 10 peradaban pada waktu berbeda yang menempati tempat itu.
-
Tak hanya wisata, komunitas ini ajak kamu dekat dengan warisan leluhur Tidak hanya berwisata, kamu juga bakal dapat berbagai ilmu.
Rumah Peradaban itu bukan hanya hadir dalam bentuk fisik, tetapi bisa saja berupa sebuah media interaksi antara masyarakat atau komunitas. Bentuknya bisa berupa forum diskusi, penelitian kolektif, atau kawasan konservasi peradaban sebagai media pendidikan. Harapannya, budaya peradaban masa lalu itu tetap lestari di era modern ini, sekaligus bisa menguatkan pembangunan karakter masyarakat dan generasi muda.
Karawang, menurut Made Geria, adalah salah satu lokasi yang layak jadi contoh. Kabupaten di Jawa Barat itu tetap mempertahankan peninggalan budayanya, seperti subak (ulu-ulu) dan rumah tradisional, walaupun sudah menerima pembangunan yang cukup baik.
RECOMMENDED ARTICLE
- 3 Teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk tangani kanker payudara
- Pakai WiFi, peneliti buat alat "pengintai" yang dapat tembus dinding
- Ilmuwan ungkap Tyrannosaurus adalah dinosaurus kanibal
- Bakteri penyebab iritasi kulit ditemukan hidup di stasiun antariksa
- Di masa depan, smartphone bisa jadi alat pendeteksi pencemaran udara