Hati-hati, nyamuk penyebab DBD semakin kuat dan berbahaya!

19/03/2016, 19:32 WIB
Hati-hati, nyamuk penyebab DBD semakin kuat dan berbahaya!

Ilustrasi nyamuk aedes aegypti © 2009 wikimedia.org / Muhammad Mahdi Karim

Techno.id - Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia tak bisa jauh-jauh dari ancaman demam berdarah dengue (DBD). Ngerinya, nyamuk aedes aegypti yang menjadi biang dari penyakit ini ternyata mulai berubah. Bahkan bisa dibilang, ancaman nyamuk ini makin kuat dan berbahaya.

"Kehidupan aedes aegypti dipengaruhi oleh perubahan iklim, jika suhu meningkat nyamuk dapat hidup lebih aktif dan menularkan virus DBD dengan lebih cepat," terang Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Upik Kesumawati Hadi.

You May Know

Perubahan aktivitas tersebut juga tampak dari perilaku aedes aegypti saat menghisap darah, yang semula hanya siang hari, kini juga terjadi di malam hari. Terlebih, nyamuk ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Dulu aedes aegypti berhabitat di air bersih dalam rumah, tetapi sekarang juga sudah hidup di wadah air yang mengandung polutan.

"Kondisi ini menuntut kita untuk lebih waspada terhadap nyamuk ini yang juga mempunyai sifat mudah terusik, mampu berpindah-pindah dari satu orang ke orang lain, dan menjadi vektor yang efisien dalam meningkatkan resiko penularan DBD," kata Prof. Upik.

Hal ini pun diperparah dengan masih luasnya pengendalian dengan cara kimiawi di masyarakat, seperti fogging atau larvasidasi. Padahal cara tersebut dapat menimbulkan resistensi pada nyamuk aedes aegypti.

"Belum lagi kemungkinan mutasi gen yang dapat terjadi akibat pemaparan terhadap insektisida. Ini dapat menjadi faktor yang menyebabkan gagalnya upaya pengendalian vektor," imbuhnya, seperti dikutip dari Antara (19/03/16).

(brl/red)

RECOMMENDED ARTICLE

  1. Merpati patroli untuk memantau tingkat polusi udara di perkotaan
  2. Tomat busuk jangan dibuang tapi manfaatkan untuk menghasilkan listrik
  3. NASA: Suhu Bumi di bulan Februari 2016 kembali cetak rekor
  4. Usung bahan dasar unik, baterai ini diklaim lebih ramah lingkungan
  5. Ilmuwan klaim temukan teknik deteksi dini HIV dan kanker

HOW TO

TECHTAGS

TECHPEDIA

LATEST ARTICLE

4 Tips menggunakan pengisi daya orisinil untuk membantu merawat masa pakai baterai ponsel
4 Tips menggunakan pengisi daya orisinil untuk membantu merawat masa pakai baterai ponsel
Cara melakukan panggilan suara dan video grup di WhatsApp
Cara melakukan panggilan suara dan video grup di WhatsApp
Cara mengatur batas pengisian daya baterai smartphone Android
Cara mengatur batas pengisian daya baterai smartphone Android
Cara melihat waktu baca pesan di WhatsApp  
Cara melihat waktu baca pesan di WhatsApp  
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI
Telkomsel gandeng ZTE terapkan teknologi self-adaptive feedback untuk layanan jaringan dengan Hyper AI

TECHPEDIA Selengkapnya >