Hewan ini punya struktur otak yang sama dengan dinosaurus!
Techno.id - Sejauh ini, membayangkan wujud dinosaurus dalam pikiran Anda pasti mudah. Pasalnya, sudah banyak fosil dan kerangka hewan raksasa itu yang telah dipamerkan pada khalayak, baik yang ditemukan secara utuh maupun yang telah melewati proses konstruksi ulang. Namun, tidak semua orang mengetahui bagaimana struktur otak dinosaurus.
Beruntung misteri tersebut saat ini mulai terkuak sedikit demi sedikit. Karena mustahil meneliti otak dinosaurus yang asli, Erich Jarvis dan timnya pun meneliti makhluk hidup yang diyakini punya relasi dengan eksistensi dinosaurus, yakni burung dan aligator. Hasilnya, kedua hewan tersebut diduga memiliki otak yang mirip dengan dinosaurus, dengan korteks (lapisan luar otak) dan enam sub-divisi bagian otak.
-
Ilmuwan temukan fosil utuh kepala dinosaurus, bentuknya mirip naga Fosil tersebut dianggap mirip dengan naga dalam film seri Game of Thrones.
-
Ternyata DNA manusia mempengaruhi besarnya otak Ternyata, besarnya otak juga dipengaruhi oleh DNA. memang 95 % DNA manusia dan simpanse mirip, namun otak manusia jauh lebih besar dari simpanse.
-
5 Hewan ini punya memori yang lebih tokcer daripada manusia, hebat! Kelima hewan ini bahkan punya kemampuan menghafal lebih baik.
Dalam risetnya, Jarvis dan tim mengungkapkan beberapa temuan. Ketika meneliti otak burung, mereka membuktikan bahwa bagian-bagian di otak kiri dan kanan adalah duplikat atau cerminan satu sama lain. Sedangkan otak aligator Amerika (Alligator mississippiensis) yang menjadi objek penelitian peneliti tersebut, nyatanya 85 persen serupa dengan yang dimiliki oleh burung. Kedua otak hewan tersebut juga memiliki kemampuan yang sama dalam merespons suara yang dihasilkan oleh hewan lain yang masih tergolong dalam satu spesies.
"Dinosaurus sering diremehkan kompleksitasnya," simpul Jarvis, yang juga seorang ahli neurobiologi dari Duke University, Amerika Serikat. Seperti dilaporkan oleh LiveScience, Jarvis memaparkan temuannya tersebut dalam forum Society for Neuroscience tahun 2013.
Sejauh ini, belum ada otak dinosaurus asli yang berhasil ditemukan. Sebelum penelitian Jarvis dipublikasikan, peneliti pun banyak yang bergantung pada cetakan otak dinosaurus (umumnya disebut dengan endocast). Sayangnya, endocast tidak secara akurat merefleksikan struktur dalam otak hewan terbesar yang pernah berjalan di Bumi itu.