Peneliti klaim bisa kenali identitas teroris dari tanda jari Victory
Techno.id - Baru-baru ini, beberapa peneliti asal Cornell University mengklaim telah berhasil membuat sistem identifikasi yang dapat mengenali identitas teroris hanya dari tanda jari Victory. Ya, sistem yang dibuat oleh Ahmad B A Hassanat, Mahmoud B Alhasanat, Mohammad Ali Abbadi, Eman Btoush, Mouhammad Al-Awadi, dan Ahmad S Tarawneh itu diklaim menggunakan teknik biometrik untuk mengenali identitas teroris yang kerap menutup jati diri terutama wajah saat muncul ke publik dan membuat tanda jari Victory saat telah berhasil melakukan tindakan teror.
Sebagaimana dilansir oleh Engadget (13/3/16), para peneliti tersebut mengklaim menggunakan posisi dua jari yang membentuk huruf V dan jarak antara dua jari yang membentuk huruf V untuk mengidentifikasi data diri teroris. Kabarnya dengan teknik ini, maka hampir 90 persen identitas teroris dapat terungkap secara akurat.
-
Hacker kini mampu palsukan sidik jari dari jarak jauh Sebaiknya Anda lebih mawas diri menjaga keamanan perangkat yang Anda miliki.
-
Teknologi ini bantu orang buta mengenali wajah orang lain Tongkat pintar ciptaan tiga mahasiswa ini bisa digunakan orang buta untuk mengenali wajah orang lain.
-
Identilock, agar tak ada lagi penyalahgunaan senjata api Piranti ini sengaja dibuat untuk mengurangi penyalahgunaan senjata api yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Kendati menjanjikan peluang yang besar untuk membantu pihak berwenang mengatasi masalah terorisme, pihak peneliti mengklaim jika hasil temuannya ini tak jauh dari kekurangan. Para peneliti mengungkapkan jika teknik pengenalan identitas bisa saja berhasil diterapkan asal foto atau cuplikan video dari pelaku teroris saat membuat tanda jari Victory tidak terhalang sarung tangan.
Selain itu, pihak peneliti juga mengklaim bisa saja identifikasi data diri pelaku terorisme tak berhasil dengan caranya ini jika tersangka telah mengalami perubahan bentuk badan. Misalnya, berat badan secara keseluruhan bertambah sehingga jari yang diidentifikasi dengan rekam identitas pada database bisa saja tak cocok.