Ternyata sabun antiseptik tak mempan "bunuh" kuman di kulit
Techno.id - Tahukah Anda, membersihkan kulit dengan sabun antiseptik sebenarnya tidak dapat membersihkan tangan dari kuman atau bakteri? Ya, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Antimicrobial Chemotherapy, sabun antispetik terutama yang mengandung triclosan hanya sekadar menghilangkan kuman tak berbahaya sedangkan kuman-kuman yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya tidak bisa "dibunuh" dengan penggunaan sabun antiseptik saja.
"Penelitian kami menemukan jika adanya triclosan dalam sabun antiseptik tak menjamin kulit bebas kuman," jelas Min-Suk Rhee seperti dilansir oleh Softpedia (17/9/15).
-
Jika tak benar memakainya, tisu basah malah bisa menyebarkan kuman! Tisu basah seharusnya dipakai tak lebih dari 5 kali usapan sebelum dibuang.
-
Kenali bahaya sabun cuci piring untuk kesehatan, bisa sebabkan kanker Sabun cuci piring bisa dipakai untuk membersihkan peralatan dapur maupun rumah.
-
Ini yang akan terjadi di tubuhmu jika kamu tidak cuci tangan selama 7 hari berturut-turut Bayangkan dalam sehari berapa banyak orang dan benda yang kamu sentuh? Sebanyak itulah kamu telah menyebarkan kuman yang menempel di tangan.
Rhee menambahkan penggunaan sabun antispetik untuk membunuh kuman, terutama kuman berbahaya di kulit bisa dilakukan jika proses pencucian bagian tubuh dilakukan dalam kurun waktu minimal 9 jam secara terus menerus. Ya, menurut Rhee, triclosan dalam sabun antiseptik butuh waktu yang cukup lama untuk membunuh kuman di kulit, terlebih jika kuman yang ingin dibasmi adalah kuman yang bisa menyebabkan penyakit berbahaya.
Untuk itu, Rhee menyarankan supaya produsen sabun antiseptik menyertakan bukti ilmiah pendukung pada produknya sebelum dengan yakin mengklaim produknya dapat membunuh semua kuman di kulit terutama dalam waktu yang singkat.
RECOMMENDED ARTICLE
- Waspada, orang gemuk lebih rentan terserang tumor otak!
- Perokok aktif hidup lebih lama daripada perokok pasif, apa alasannya?
- Ini cara sehat turunkan berat badan menurut para peneliti
- Konsumsi obat tidur bisa tingkatkan kemampuan kognitif otak
- Dapat berubah warna, helm ini bisa indikasikan cedera pada kepala