Hashtag media sosial cepat pengaruhi opini publik

Ilustrasi hashtag © 2016 jeffbullas.com
Techno.id - Kamis 14 Januari lalu merupakan peristiwa yang menyedihkan untuk bangsa ini. Pada hari itu, Jakarta khususnya yang berada di kawasan Sarinah, dikejutkan dengan ledakan bom dan disambut aksi tembak-tembakan. Banyak korban yang berjatuhan. Peristiwa itu pun langsung menjadi trending topik di berbagai media nasional maupun mancanegara. Tak ketinggalan di media sosial pun ramai.
Hashtag-hashtag di jejaring media sosial pun bermunculan, misalnya #prayforjakarta. Di satu sisi makna netizen menggunakan hashtag tersebut sebagai bentuk ungkapan keprihatinan atas peristiwa yang sedang terjadi. Namun di sisi lain, hal itu bisa menggiring opini publik yang negatif dan berimbas ke citra sebuah negara.
-
Selain #PrayForJakarta, hashtag-hashtag ini juga jadi trending topic Nggak cuma hashtag #PrayForJakarta saja lho yang menjadi trending.
-
Tips menggunakan fitur hashtag yang baik dan benar Ini tips sederhana dalam menggunakan fitur hashtag yang baik dan benar untuk berbisnis online
-
Bagaimana medsos mengubah fiksi jadi kenyataan? Begini penjelasannya Tantangan peradaban dunia.
"Ini tentu sangat berpengaruh dalam penggiringan opini," ujar Ketua Umum Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indonesia (ISKI), Yuliandre Darwis kepada dikutip dari Merdeka.com (15/01/16).
Menurutnya, sekarang ini media sosial menjadi sebuah ukuran kekuatan branding. Bahkan, media sosial merupakan media yang paling kuat dari seluruh media.
"Nah, hashtag adalah salah satu kekuatan isu yang mau diangkat. Kalau hashtag ini didukung orang banyak, maka isunya trending topik," ungkapnya.
Dia pun kemudian menyinggung penggunaan hashtag tak akan secara langsung menggoyang perekonomian sebuah negara. Namun jika membawa opini negatif, melemahnya ekonomi bisa saja terjadi.
"Kalau perekonomian negara? Tidak ada teori tentang itu. Tetapi membawa opini dalam pelemahan ekonomi, itu bisa terjadi, bahkan pelumpuhan. Kasus Mesir, 25 januari 2011 ketika orang menurunkan Husni Mubarak adalah kekuatan media sosial," tuturnya.
Oleh sebab itu, kata Dia, netizen juga harus memahami bahwa setiap isu yang diangkat harus positif. Sehingga akan berdampak juga terhadap opini publik yang positif.
"Persis seperti media," tukasnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Mengapa Safety Check Facebook tak aktif di tragedi Jakarta?
- Instagram temukan fakta unik tentang pengguna Indonesia
- Twitter luncurkan akun khusus bagi para gamer
- Orang tua ternyata lebih sering mengakses Facebook daripada pasangan
- Zuckerberg harap ulang tahun Facebook jadi hari persahabatan, mengapa?
HOW TO
-
20 Cara antisipasi agar HP tetap bisa internetan saat perjalanan mudik, bikin hati jadi tenang
-
15 Solusi ampuh atasi signal HP lemah saat mudik ke pedalaman, santai tetap bisa internetan lancar
-
40 Ucapan lebaran kocak pengundang tawa, hari raya jadi makin hepi dan seru!
-
10 Langkah mudah mengirim pesan WA ucapan lebaran dalam jumlah banyak, gampang!
-
10 Langkah mudah membuat kartu ucapan lebaran digital dengan AI, bisa pakai smartphone aja!
TECHPEDIA
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
-
10 HP Xiaomi in bakal kebagian AI DeepSeek, bisa kalahkan AI dari Google atau ChatGPT?
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar
-
Israel pakai spyware serang WhatsApp, targetkan lebih dari 100 jurnalis dan aktivitis
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
-
10 HP Xiaomi in bakal kebagian AI DeepSeek, bisa kalahkan AI dari Google atau ChatGPT?
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar