Media sosial apa yang akan bersinar tahun ini?
Techno.id - Semakin ke sini, user dihadapkan dengan beragam pilihan jejaring sosial. Yang bikin lebih membingungkan lagi, tiap-tiap medsos tersebut mengusung kelebihan dan punya spesialisasi konten tersendiri, sehingga memaksa user untuk lebih cerdas memilih platform yang sesuai kebutuhannya.
Dengan kondisi seperti ini, kira-kira, media sosial mana ya yang akan menjadi penguasa di 2016?
-
Facebook Live Video diprediksi akan berpengaruh untuk pemasaran Facebook dinilai lebih unggul dari fitur layanan sejenis.
-
Periscope capai 10 juta pengguna Dalam empat bulan saja Periscope telah memiliki 10 juta pengguna.
-
Saingi Periscope, Facebook luncurkan layanan live video Sebagai awalan layanan ini bisa digunakan oleh pengguna Facebook di Amerika, setelahnya baru pengguna Facebook di negara-negara lain.
"Sebenarnya ketika perkembangan internet makin cepat, konten yang disajikan juga bakal lebih berkembang," Irfan Prabowo atau yang biasa dipanggil Fanbul mencoba menyikapi hal ini.
Ia mencontohkan, dulu Instagram belum menjadi primadona di kalangan netizen Tanah Air, karena koneksi internet mobile di sini memang belum secepat dan sestabil sekarang. Namun kini, Instagram sudah bisa diterima dan tercatat sebagai salah satu medsos yang pertumbuhan user-nya cukup tajam.
Namun, pria berkacamata yang sekarang menjabat sebagai Social Media Strategist dan Community Manager Hipwee itu memprediksi jika konten video akan makin powerful dan populer. Tak ayal, YouTube pun menjadi nama pertama yang masuk ke daftar jejaring sosial yang bakal bersinar tahun ini versinya.
Di samping itu, Fanbul turut melihat potensi Periscope dan Meerkat. Sebagai platform pionir, keduanya tak layak dikesampingkan dengan mendadak populernya konsep live-streaming.
"Konsep live-streaming bakal disukai karena itu bisa membuat audience dekat. Mereka pasti bakal suka ngelihat tiba-tiba ada Raisa di live-streaming," katanya pada Techno.id.
Saat ditanya medsos mana yang mungkin tak akan seberuntung YouTube atau Periscope, ia menjawab Twitter. Fanbul menilai jejaring sosial pimpinan Jack Dorsey tersebut terlambat mengambil tahap monetisasi. Belum lagi aktivitas keluar-masuknya petinggi perusahaan yang belakangan kerap terjadi juga bisa mengganggu performa orang-orang di baliknya.
"Twitter ketika mereka tidak memberi kejutan, mereka bakal sirna, sih," ramal pria yang pernah menjadi bagian dari MalesBanget.com itu.
RECOMMENDED ARTICLE
- Setahun berkiprah, Periscope sudah tampung lebih dari 200 juta siaran
- Rilis fitur baru, Snapchat akhirnya jadi aplikasi messaging seutuhnya
- Instagram rayu user-nya yang ngambek dengan perpanjang durasi video
- Facebook minta maaf atas kesalahan fitur Safety Check-nya
- Di versi terbaru, Path berikan fitur mention & notifikasi ulang tahun