Alibaba ingin bawa virtual reality ke e-commerce, untuk apa?
Techno.id - Berbelanja secara online memang lebih efisien daripada offline. Kendati demikian, belanja online juga tak luput dari sisi kelemahan, di mana konsumen tidak bisa mencoba langsung barang yang akan dibeli.
Setidaknya faktor inilah yang melandasi Alibaba untuk membawa platform virtual reality ke dunia e-commerce. Singkat kata, raksasa e-commerce Tiongkok itu tak ingin mengurangi pengalaman belanja konsumen di saat online.
-
Tak hanya Alibaba, Samsung juga ingin gabungkan VR dan e-commerce Ingin gabungkan teknologi virtual reality dan e-commerce, Samsung punya Gear VR dan Samsung Pay
-
Gandeng Alibaba, PT Anabatic Technologies resmi luncurkan Emporia "Melalui kolaborasi ini, Emporia menargetkan pasar SME maupun startup yang belum atau baru akan masuk ke dalam ranah e-commerce."
-
Menkominfo tanggapi perkawinan Lazada-Alibaba "Kalau menurut saya itu positif, raksasa dari Asia Utara, Tiongkok melihat Indonesia jadi pasar yang besar. "
Menurut informasi, Alibaba telah menyiapkan laboratorium khusus untuk mengintegrasikan virtual reality dan e-commerce. Sebagaimana dikutip dari TechCrunch (17/03), laboratorium tersebut dinamakan GnomeMagic Lab.
Zhao Haiping, mantan insinyur Facebook yang kini beralih ke GnomeMagic Lab, adalah tokoh di balik ide Alibaba. Sayangnya, sejauh ini masih belum ada kepastian kapan kedua platform ini ditargetkan mulai beroperasi.
Jika disesuaikan dengan realita, pemain virtual reality saat ini terus bertambah. Beberapa di antaranya seperti Facebook, HTC, Valve, Sony, Samsung dan Google. Dengan kata lain, target operasi diharapkan tak memakan waktu lama.
RECOMMENDED ARTICLE
- Alibaba berencana ekspansi bisnis ke wilayah Asia Selatan
- Miris, Alibaba catat pendapatan kuartal terendah sepanjang sejarah
- Atasi peredaran barang palsu, Alibaba rekrut mantan pekerja Apple
- Berkah akhir tahun, Alibaba tak lagi di blacklist badan dagang Amerika
- Jelang tutup tahun, Alibaba beli surat kabar South China Morning Post