Berkat smartphone, budaya belanja online bakal merakyat
Techno.id - Di Indonesia, populasi online shopper semakin banyak saja. Tren yang sudah nampak sejak beberapa tahun lalu ini membuat metode jual-beli konvensional mulai ditinggalkan. Hal ini tak lepas dari faktor penggunaan ponsel pintar yang semakin luas.
Direktur Keuangan Zalora, Fransiscus Budi Pranata, pun optimistis kalau masa depan e-commerce Tanah Air kian cerah. Walaupun masyarakat yang berbelanja online saat ini baru satu persen, Budi meyakini budaya belanja online bakal berkembang. "Potensi bisa tumbuh hingga 10 persen," ungkapnya pada wartawan Antara (11/07/15).
-
Digital disruption melanda cara belanja orang Banyak ritel raksasa gulung tikar.
-
Tren belanja online diprediksi makin meningkat hingga 2030 Konsumen di Indonesia semakin lebih akrab dengan dunia e-commerce.
-
10 Situs belanja online paling mendominasi di Indonesia 2019 E-commerce lokal tetap menguasai jumlah pengunjung.
Menurut Budi, potensi itu ada karena masyarakat semakin sulit untuk dipisahkan dengan ponsel pintarnya. Ia lalu mengutip sebuah survei yang mengatakan kalau waktu yang dihabiskan untuk menatap smartphone kini lebih lama dibandingkan menonton televisi, tiga jam sehari berbanding dua jam saja.
Budi juga mencontohkan kalau Indonesia berpeluang besar untuk mengikuti jejak Tiongkok. Sebab, di sana, persentase masyarakat yang berbelanja online sudah tumbuh mencapai 10 persen.
RECOMMENDED ARTICLE
- Dekati Lebaran, pengunjung Zalora meningkat tiga kali lipat!
- Danamon fasilitasi nasabah dengan layanan pembayaran e-commerce
- BI: Tren e-commerce jadi media efektif sebarkan program uang nontunai
- Bukalapak.com: Dari ruko kecil, kini tuai 2 juta kunjungan sehari
- Takut sayur palsu? Coba saja belanja online