Dibikin secara kebetulan, KebunBibit kini kumpulkan Rp500 juta/bulan
Techno.id - Pemain di jual-beli fashion dan gadget via online di zaman sekarang memang sudah banyak dan biasa. Bagaimana dengan jual-beli tanaman?
Untuk urusan ini, KebunBibit.id ahlinya. Startup asal Malang ini adalah e-comerce yang memiliki keunikannya tersendiri karena menggarap sektor hijau yang benar-benar masih 'hijau'. Beragam tumbuhan, mulai dari tanaman hias hingga tanaman obat, mereka pasarkan langsung ke konsumen.
-
Raup revenue Rp500 juta/bulan, CEO KebunBibit: Kita jualannya 'ngawur' Kuncinya ternyata ada di diferensiasi produk.
-
Mengawinkan e-commerce dan game, itulah mimpi KebunBibit ke depan "Ketika tanaman (virtualnya) sudah mekar, mereka bisa klaim buat dapat tanaman gratis di KebunBibit."
-
DO IPK 1 koma, Steve sukses bisnis tanaman beromzet Rp 400 juta/bulan Bisnis yang diberi nama “Kebun Bibit” ini, sekarang telah memiliki dua kebun besar yang berada di daerah Bojonegoro dan Batu, Malang.
"Pertamanya itu kebetulan, " Steve Stanley mengawali kisah berdirinya KebunBibit kepada Techno.id. Pada Juni 2012, CEO dan founder KebunBibit itu mulai mencoba berjualan tanaman hias lewat dunia maya. Jejaring sosial Facebook dan BlackBerry Messenger menjadi segelintir jalan pemasaran utamanya saat itu.
"Waktu itu saya mau buka toko online, tapi bingung, 'toko online apa ya yang bisa?'," aku Steve. Sebelum menekuni bisnis jual-beli tanaman, ia menceritakan kalau dulunya sempat mencoba beragam bisnis, termasuk jual-beli hewan. Namun menurutnya, tanaman hiaslah komoditas yang lakunya paling cepat.
Dua bulan berselang, tepatnya 13 Agustus 2012, situs KebunBibit.id akhirnya diluncurkan.
Di awal kelahiran KebunBibit, Steve menangani banyak hal sendirian. Tak hanya berbelanja produk, urusan marketing sampai mengelola website ia tangani sendiri sembari belajar secara otodidak. Steve pun tak menyangkal kalau KebunBibit awalnya masih asal-asalan.
"Sebisa mungkin yang penting online," pria asal Cepu tersebut berprinsip.
Kini, di usianya yang hampir menginjak tahun keempat, KebunBibit semakin kuat. Dari dulunya baru mengirimkan enam paket per hari, kini mereka sudah menangani ratusan transaksi. Revenue KebunBibit menurut Steve juga sudah meningkat, yakni hingga Rp500 juta per bulan.