Kembangkan bisnis, Porter siap buka peluang investasi
Techno.id - Perhelatan Echelon Indonesia 2016 dimanfaatkan banyak perusahaan rintisan untuk unjuk gigi dan berjejaring dengan pegiat industri lainnya. Salah satu perusahaan rintisan yang menarik ialah layanan logistik online kelas bisnis bernama Porter.
Porter sendiri saat ini masih tersedia berupa platform bagi perusahaan yang ingin menggunakan layanannya. Anthony mengklaim, platform dari Porter bisa diintegrasikan dengan komputer dan sistem milik kliennya supaya pengisian data bisa dilakukan dengan mudah.
-
East Ventures kembali danai startup lokal, PopBox Di tahun depan, PopBox targetkan diri untuk memperluas jangkauan area operasi hingga Jabodetabek
-
Dukung wirausaha dan startup Indonesia, Uber luncurkan UberPITCH Para wirausaha dan startup Indonesia dipersilahkan untuk menyampaikan ide-ide mereka kepada 12 perusahaan modal ventura melalui aplikasi Uber
-
Delapan startup terpilih wakili Indonesia di ajang Echelon Asia Summit Nantinya para kandidat akan menjadi perwakilan Indonesia untuk menghadiri Echelon Asia Summit di Singapura pada bulan Juni mendatang.
"Sistem kita sekarang masih berupa website yang bisa diisi secara manual. Tapi, ada juga versi platform API yang bisa diintegrasikan dengan sistem milik klien, jadi pelanggan gak susah lagi masukkin alamat tujuan satu per satu, nanti langsung otomatis alamat tujuannya masuk ke sistem kita buat dikirim Porter," kata Richard Cahyanto, Co-Founder dan CEO Porter.
Mulai beroperasi di bulan Oktober 2015, Porter mengaku telah memiliki 25 perusahaan yang terdaftar dalam list kliennya. Hampir semua perusahaan yang menjadi kliennya berada di bidan bisnis foods and beverages yang memang disasarnya sejak awal.
"Kita sekarang baru punya 40 tenaga pengiriman dan lebih dari 20 tenaga administrasi di kantor karena perlu customer service dan admin yang banyak. Kita targetkan bakalan punya 300 tenaga pengiriman di akhir tahun ini biar proses pengiriman bisa lebih optimal," tambahnya.
Richard mengaku sistem rekrutmen yang dilakukan oleh Porter masih diam-diam, tidak seperti perusahaan lain yang cukup meriah dan ramai. "Kita lakukan rekrutnya diam-diam, palingan ambil 3-4 orang terus dikasih training baru langsung jalan. Gak bakalanlah kita bikin rame-rame di Senayan kaya perusahaan lain," selorohnya.
Target jumlah pegawai yang dipasang Porter diakui Richard bakalan mempengaruhi biaya operasional yang dibutuhkan perusahaannya. Rencananya, dalam waktu dekat perusahaannya akan melakukan pembukaan peluang investasi dari pihak lain.
"Maunya akhir tahun ini punya tenaga pengiriman sampai 300 orang supaya bisa cover daerah Jabodetabek, bukan hanya Jakarta seperti sekarang. Nah, perlu biaya operasional kan, kita bakalan buka peluang investasi dari pihak lain supaya bisa lancar," jelas Richard.
Soal investor yang bakalan diizinkan masuk ke dalam Porter, Richard mengaku tak terlalu memusingkan asal investor. "Gak masalah dari lokal atau asing investornya, yang penting kita maunya investor itu bisa kasih kita bantuan bukan hanya dari sisi dana tapi pengalaman dan ilmu pengembangan bisnis juga," tandasnya.