Menkominfo: Masalah Indonesia bisa dipecahkan lewat startup
Techno.id - Kepada para finalis The NextDev Telkomsel, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, berbagai persoalan yang ada di Indonesia sebenarnya bisa diselesaikan oleh para startup Tanah Air.
-
Menkominfo siapkan tujuh program untuk lima tahun ke depan Program-program pemerintah ini akan membuat Indonesia siap dengan persaingan global
-
Kemkominfo: Potensi ICT di Tanah Air harus dimaksimalkan Miliki potensi besar, Kemkominfo kembali tegaskan jika potensi Information and Communication Technology di Indonesia harus dimaksimalkan
-
Menko Kemaritiman Luhut ajak santri Banyuwangi kembangkan startup "Jangan menyerah, selama ada kemauan di situ ada jalan," ujar Luhut.
Ia pun kemudian mencontohkan tentang persoalan ketahanan pangan, energi, dan kelautan yang dihadapi Indonesia. Menurutnya, teknologi juga memiliki peran di dalamnya. Misalnya, dalam urusan rantai distribusi.
"Pemerintah itu, fokus di salah satunya ketahanan pangan. Di mana kalau kita tahu sistem distribusi di sektor ini, juga masih ada permasalahan. Bisa saja dengan teknologi, mampu menjadi jalan keluar dari persoalan rantai distribusi tersebut. Kemudian ada energi dan kelautan. Itu juga banyak. Dari sisi nelayan misalnya, pasti memiliki permasalahan sendiri," ujarnya sebagaimana dikutip dari Merdeka, Sabtu (24/10).
Menurut pria yang juga akrab disapa Chief RA itu, semakin jeli permasalahan yang ada, maka potensi untuk sukses juga semakin terbuka lebar. Terlebih lagi, jika para startup Tanah Air bisa memecahkan suatu permasalahan besar di Tanah Air, maka kesuksesan yang lebih besar pun bakal tercapai.
"Intinya, makin sulit masalah yang akan dipecahkan, maka peluang kesuksesannya pun juga akan semakin besar. Kuncinya itu," sambungnya.
Dalam membuat aplikasi yang berkualitas, menurutnya, adalah sesuai dengan permasalahan yang saat ini sedang dihadapi oleh masyarakat. Sayangnya, hal ini masih belum optimal mengingat dana startup di Indonesia masih banyak yang berasal dari pihak swasta.
"Singapura dan Brunei tawarkan pendanaan untuk startup. Brunei kasih (dana) ke startup 50.000 dollar Brunei," tandasnya.